Gangguan ini paling sering menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang, dengan kasus paling banyak ditemui di lutut.
"Osteoarthritis atau OA paling banyak ditemui pada kasus di lutut," lanjutnya.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko osteoartritis adalah usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, obesitas, aktivitas beban berat, cedera sendi, gaya hidup sehari-hari, genetik, dan deformitas tulang.
BACA JUGA:Pemesanan Tiket Melonjak, KAI Imbau Penumpang Lengkapi Syarat Perjalanan
Rheumatoid Arthritis
Sementara, Rheumatoid Arthritis atau RA adalah penyakit autoimun di mana sistem imunitas tubuh menyerang sendi-sendi di tubuh.
"Perdebadaan Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis paling mendasar adalah faktor penyebabnya. Jika OA disebabkan oleh gerakan berulang, kalau RA, itu karena autoimun," jelas dr. Faisal.
Lebih lanjut, dr. Faisal juga menyebut jika RA bisa menngubah bentuk tulang jadi membengkok seiring berjalannya waktu.
Rheumatoid Arthritis biasanya mengenai sendi-sendi yang lebih kecil seperti sendi pergelangan tangan, sendi pergelangan kaki, sendi buku-buku jari, sendi ibu jari, dan baru mengenai persendian besar saat penyakit memasuki tahap lanjut.
Penangan Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Meskipun keduanya adalah bentuk dari arthritis, diagnosis serta cara penanganan keduanya berbeda.
Rheumatoid Arthritis didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat medis keluarga.
Dokter juga melakukan pemeriksaan darah untuk mencari adanya antibodi yang diketahui mencetuskan rheumatoid arthritis.
Selain itu, rontgen juga dilakukan untuk mencari tanda kerusakan sendi dan peradangan.
Karena Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun, obat-obatan spesifik diresepkan untuk menghentikan serangan sistem imunitas dan mencegah kerusakan lebih lanjut.