"Bapaknya, langsung panggil waktu hidupnya. 'Nih, Pak' udah gitu, langsung ngasih Rp 30 ribu, langsung masuk," tuturnya.
Wahridin sempat mengira satu keluarga yang tewas itu sudah pindah lantaran tidak pernah lagi melihat aktivitas dari rumah tersebut.
"Waktu kita bersihin belakang ya kan tiga bulan sekali, pertama dipanggil-panggil nggak nyahut. Saya juga bingung, apa pindah apa kagak," lanjutnya.
Sebelumnya Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan olah TKP yang terbaru dari rumah satu keluarga tewas mengering tersebut, pihaknya menemukan adanya “tumpukan sampah”
BACA JUGA:Gelombang Laut Tinggi Capai 6 Meter di Selat Sunda, BPBD Sebar Imbauan
Atas temuan tersebut, polisi juga akan menelusuri aktivitas sosial para korban terhadap tetangganya.
"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujar Kombes Hengki.
Ia juga mengatakan pihaknya masih akan menelusuri temuan ini. Termasuk bentuk interaksi para korban selama ini dengan para tetangga.
"Artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," tukasnya.