JAKARTA, DISWAY.ID - Sehat bukanlah suatu kondisi melainkan penyesuaian dan bukan juga suatu keadaan tetapi sehat adalah proses berupa adaptasi individu baik secara fisik maupun lingkungan sosialnya.
Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu untuk memaksimalkan potensi dirinya dan menghargai diri serta orang lain disekitarnya.
Kesehatan mental menurut World Health Organization (WHO) adalah meningkatkan kompetensi individu sehingga memungkinkan individu dapat mencapai tujuan yang ditentukannya sendiri.
Hal-hal yang termasuk dalam kesehatan mental adalah kesejahteraan secara subjektif, keyakinan pada diri sendiri, otonomi, kompetensi, ketergantungan antargenerasi dan pengakuan kemampuan untuk mewujudkan potensi intelektual dan emosional dalam diri seseorang.
Ada beberapa definisi kesehatan mental menurut psikolog yaitu Menurut Pieper dan Uden (2003) seseorang memiliki kesehatan mental apabila dia memiliki perasaan positif terhadap dirinya, memiliki estimasi yang realistis terhadap diri sendiri, dapat menerima kekurangan dan kelebihannya, memiliki kemampuan menghadapi masalah hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, dan juga memiliki kebahagiaan dalam hidupnnya.
Sedangkan kesehatan mental menurut Merriam Webster adalah suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik saat individu dapat memanfaatkan fungsi kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitas, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL
Pentingnya menjaga kesehatan mental sama-sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Mental yang sehat dapat membuat pikiran menjadi lebih positif sehingga mendorong tubuh untuk bekerja dengan baik.
Kesehatan mental yang baik dapat membantu cara mengelola stress, berhubungan derngan orang lain, dan membuat sebuah keputusan.
Gangguan kesehatan mental dapat dialami oleh berbagai kalangan dan usia, untuk itu pentingnya mengetahui seberapa pentingnya kesehatan mental bagi diri agar tahu langkah apa yang harus dilakukan.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, tingkat kecenderungan gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala depresi serta kecemasan pada remaja usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 11 juta orang.
BACA JUGA:2 Perusahaan Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut, Modusnya Diungkap Irjen Dedi Prasetyo
Usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Untuk depresi tingkat berat memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri.
Sebesar 80–90% kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan. Kasus bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri.