BACA JUGA:Ini Penyebab Anak Umur 2 Tahun Telat Bicara, Bunda Tolong Ini Penting!
Ngompol masih dianggap normal pada usia balita, namun jika di atas 6 tahun masih ngompol, maka perlu mendapat perhatian khusus.
Bunda dapat meminta bantuan ahli pijat untuk memijat titik kandung kemihnya. Bisa dengan pijat tusuk jari atau pijat refleksi.
BACA JUGA:Hati-hati Bun! Obesitas pada Anak Rentan Banyak Penyakit
Coba kita terapkan cara-cara berikut:
1. Butuh kesabaran untuk menerapi anak yang masih ngompol, mintalah bantuannya untuk membersihkan seprei. Beri pengertian pada anak dengan kasih sayang.
Sampaikan padanya, kalau dia sudah besar, mulai sekarang pipisnya di kamar mandi. Biar tidak repot cuci seprei dan jemur kasur setiap hari.
2. Tetap bangun rasa percaya diri anak. Jangan sampai berbuat kasar atau mempermalukannya di depan orang lain. Bantu ia agar tidak terbiasa menahan pipis, agar tidak mengompol lagi.
3. Biasakan anak BAK setelah minum, sebelum tidur, atau di sela bermain ingatkan anak untuk segera pipis dulu.
BACA JUGA:Apa Itu Strict Parents? Kenali Ciri-cirinya dan Dampak Tumbuh Kembang Terhadap Anak
4. Jika anak tidak mengompol berilah ia hadiah, meski hanya dengan sekedar mencium dan memeluknya.
Penyakit ini sulit didiagnosa sebab bisa tak bergejala. Jika pun ada, maka gejalanya adalah rasa ingin buang air kecil, demam ringan, nyeri, dan rasa seperti terbakar di bagian saluran kemih atau ginjal.
1. Gangguan hormon ADH
Hormon ADH (Anti Diuretic Hormone) berfungsi memberi sinyal ginjal untuk mengurangi jumlah urin yang diproduksi. Sebagian orang menghasilkan hormon yang tidak tepat di malam hari. Sehingga produksi urin tetap tinggi.
2. Kandung kemih yang kecil
Umumnya penderita nocturnal enuresis kandung kemihnya hanya mampu menampung urin lebih sedikit di banding orang yang normal kandung kemihnya. Jika jumlah urin melebihi kapasitas maka otot akan menegang dan menyebabkan buang air berlebih. *