Hati-hati Bun! Obesitas pada Anak Rentan Banyak Penyakit
Obesitas pada anak rentan menimbulkan banyak penyakit.-Ilustrasi-Pixabay
JAKARTA, DISWAY.ID-Anak yang tembem atau gendut mungkin terlihat lucu dan menggemaskan. Tapi hati-hati bun, perhatikan gejala berikut dan cegah obesitas pada anak agar tidak terjadi komplikasi.
Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas pada anak rentan terjadi berbagai penyakit yang sulit dikelola.
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Winra Pratita mengatakan, gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).
BACA JUGA:5 Kebiasaan ini Bisa Menghindari Ancaman Obesitas, Salah Satunya Cukup Asupan Air
Kemudian pada dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Pada perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.
''Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil,'' katanya sebagaimana dilansir dari Kementrian Kesehatan.
Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh.
Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dari kepala sang anak kemungkinan cepat depresi, dan percaya diri rendah akibat obesitas.
Kemudian di bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur.
BACA JUGA:Sebelum Meninggal, Bocah Obesitas asal Bekasi Mengeluh Sesak Nafas
BACA JUGA:Inalillahi.. Bocah 11 Tahun Obesitas 126 Kg asal Bekasi Hembuskan Nafas Terakhir
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Hal ini bisa ditandai dengan mengorok saat tidur.
Di bagian jantung, kemungkinan bisa terjadi kelainan jantung, atau kolesterolnya tinggi, atau bisa juga peningkatan tekanan darah. Pada bagian hati, terjadi perlemakan, dan pada perut anak bisa mengalami gerd.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: