bannerdiswayaward

Ahli Gizi Ingatkan MBG Bukan Cuma soal Pengentasan Stunting, Obesitas di Sekolah Juga Perlu Diwaspadai

Ahli Gizi Ingatkan MBG Bukan Cuma soal Pengentasan Stunting, Obesitas di Sekolah Juga Perlu Diwaspadai

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digadang-gadang sebagai langkah besar pemerintah dalam menanggulangi stunting.--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID – Para ahli gizi mengevaluasi jalannya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

MBG. digadang-gadang sebagai langkah besar pemerintah dalam menanggulangi stunting.

Namun, ahli gizi Didit Damayanti mengingatkan bahwa masalah gizi anak Indonesia tak sesederhana itu. Selain kekurangan gizi, kini obesitas di lingkungan sekolah juga mulai meningkat dan tak boleh diabaikan.

"Di negara maju sudah ada pendekatan serupa, tapi kita harus sadar bahwa Indonesia punya masalah gizi ganda. Di sekolah bukan hanya anak-anak kekurangan gizi, tapi juga yang mengalami kelebihan berat badan. Jadi tidak bisa hanya sekadar MBG,” ujar Didit dalam Temu Ilmiah Nasional 2025 yang digelar Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Sabtu 12 Juli 2025.

Menurutnya, obesitas pada anak sekolah—khususnya di kota besar seperti Jakarta—mengalami peningkatan signifikan.

BACA JUGA:Musrenbang RPJM Provinsi Aceh Tahun 2025–2029, Sekjen Kemendagri Soroti Pertumbuhan Ekonomi hingga Stunting

Data bahkan menunjukkan prevalensinya bisa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Hal ini, kata Didit, bukan semata akibat MBG, tetapi karena gaya hidup, kebiasaan makan tinggi lemak, konsumsi gorengan, serta minimnya aktivitas fisik.

"Kalau ada anak gemuk, belum tentu karena MBG. Kita perlu cari tahu dulu kenapa dia gemuk—apakah karena kurang aktivitas, terlalu banyak makanan tinggi lemak, atau pola makan di rumah. Butuh pendekatan menyeluruh," jelasnya.

BACA JUGA:Jadi Pemasok Program MBG, Supplier Ikan Ini Berhasil Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Didit menekankan pentingnya edukasi gizi sejak dini agar anak-anak dapat menjadi agen perubahan di keluarga.

“Anak SD itu bisa jadi agen perubahan di rumah. Kalau mereka sudah terbiasa makan sehat di sekolah, mereka bisa memengaruhi keluarganya. Tapi harus diajarkan sejak kecil, dibiasakan. Dan itu butuh effort,” tuturnya.

Salah satu tantangan dalam implementasi MBG, menurutnya, adalah bagaimana membuat menu bergizi yang tetap menarik dan tidak membosankan bagi anak-anak.

Di sinilah peran ahli gizi sangat dibutuhkan. Mereka tidak hanya merancang menu seimbang, tapi juga memastikan aspek keamanan pangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads