JAKARTA, DISWAY.ID – Surat Divpropam beredar luas mengindikasikan adanya kondisi di Polri yang tidak baik-baik saja.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Kabais (Kepala Badan Intelijen Strategis) Laksamana Muda TNI Soleman Ponto.
“Dengan keluarnya surat Divpropam memperlihatkan bahwa kondisi dalam Polri tidak baik-baik saja, jika mereka solit tentunya surat Divpropam tidak akan terjadi,” papar Ponto.
Ponto menambahkan bahwa semua berawal dari dijeratnya Ferdy Sambo atas pembunuhan Brigadir J.
BACA JUGA:Kehebohan Prabowo Hindari Karpet Merah Tuai Kekaguman Publik, Netizen: Prabowo Presiden Indonesia
Jika dilihat surat tersebut dikeluarkan pada 7 April 2022 di mana saat itu Sambo tidak ada masalah dengan yang lainnya dan surat tersebut keluar setelah Sambo ditangkap.
Selain itu surat Divpropam yang ditanda tangani Sambo tersebut keluar setelah adanya bantahan dari Ismail Bolong terhadap pengakuannya telah menyerahkan setoran tambang batu bara ilegal pada Kabareskrim Irjen Agus Andrianto
“Meskipun ada yang mengatakan bahwa Polri baik-baik saja namun kita bisa membaca bahwa adanya fakta ketidak sesuaian dalam Polri,” jelas Ponto.
BACA JUGA:Peran 3 Teroris Jamaah Islamiah Lampung Dibeberkan Polri
Selain itu menurut Ponto yang harus juga di pertayakan siapa yang mengeluarkan surat Divpropam tersebut dan kenapa baru sekarang dikeluarkannya.
Apalagi kita lihat bahwa isi surat tersebut sama dengan apa yang dijelaskan oleh Ismail Bolong dalam video pengakuannya.
Saat ini kita juga tidak bisa mengetahui kubu mana yang lebih benar apakah kubu Kabareskrim atau kubu Sambo yang saat itu sebagai Divpropam.