JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia kembali anjlok sekitar 2 persen pada penutupan perdagangan Jumat 18 November atau Sabtu 19 November 2022 waktu Indonesia.
Turunnya harga minyak disebabkan minimnya permintaan dari China dan kenaikan suku bunga acuan AS.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent US$2,16 atau 2,4 persen ke US$87,62 per barel.
West Texas Intermediate (WTI) juga turun sebesar US$1,56 atau 1,9 persen, menjadi US$80,08 per barel.
BACA JUGA:Bisa Lenyapkan Inggris dalam 6 Menit, Seperti Apa Keganasan Rudal Sarmat 2 Milik Rusia?
Secara mingguan, Brent dan WTI turun masing-masing sekitar 9 persen dan 10 persen.
Sebelumnya, harga minyak sempat melambung imbas perang Rusia-Ukraina. Seiring berjalannya waktu, harga minyak mulai menurun kembali.
Menurut data Refinitiv Eikon, kontrak WTI saat ini diperdagangkan dengan diskon untuk bulan kedua, struktur ini dikenal sebagai contango.
Kondisi ini juga akan menguntungkan mereka yang ingin menyimpan lebih banyak minyak untuk menjaga persediaan, terutama dengan stok yang masih rendah.
"Semakin dalam contango, semakin besar kemungkinan pasar akan menyimpan minyak," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka Mizuho di New York.
BACA JUGA:Demi Kampanye LGBT, Harry Kane Siap Disanksi Kartu Kuning di Piala Dunia 2022
China ingin dikabarkan ingin mengurangi impor minyak setelah mengalami peningkatan kasus covid-19.
Pengetatan mobilisasi di negara itu membuat kebutuhan bensin berkurang.