Timnas Iran sempat melakukan pertemuan dengan Ebrahim Raisi yang merupakan Presiden Iran, sebelum mereka berangkat ke Doha.
Namun pertemuan itu tidak berjalan dengan baik, yang mana para pengunjuk rasa melakukan aksi membakar spanduk tim menjelang turnamen.
Alireza Jahanbakhsh dalam konferensi pers pada hari Rabu menolak mengonfirmasi apakah timnya akan menyanyikan lagu kebangsaan.
Bukan hanya timnas sepak bola yang melakukan aksi ini, melainkan timnas dari olahraga seperti sepak bola pantai, polo air, dan bola basket, mereka memutuskan untuk tidak menyanyikan lagu kebangsaan negaranya.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Ferdy Sambo Minta Diperlihatkan CCTV: 'Senjata yang jatuh HS atau Wilson Combat'
Sebelum pertandingan dimulai, beberapa pendukung Iran di Qatar memberikan isyarat dukungan para pengunjuk rasa di tanah air. Dalam kaus yang mereka pakai bertuliskan ‘Wanita, hidup, kebebasan” yang merupakan nyanyian populer sejak aksi protes itu muncul.
Tidak peduli apakah dengan aksi tidak menyanyikan lagu kebangsaan menjelang pertandingan, timnas Iran akan menghadapi konsekuensi saat kembali ke negaranya usai Piala Dunia.
Namun perlu diketahui aksi ini merupakan sebuah langkah paling berani sejauh ini dari olahragawan Iran.
“Mereka harus tahu bahwa kami bersama mereka dan kami mendukung mereka dan kami bersimpati dengan mereka terkait kondisi tersebut,” kata Ehsan Hajsafi, yang menjadi pemain pertama dari Iran yang secara terbukan berbicara mendukung protes.