Penganiayaan terjadi karena pelaku sering memalak korban, namun karena takut korban tidak berani bercerita.
BACA JUGA:Tindakan Tegas Buwas Atas Hilangnya 500 Ton Beras di Pinrang Sulawesi Selatan
BACA JUGA:Suami Sakit Hati Tak Diberi 'Jatah' Istri, Anak Kandung Sendiri Diembat Juga di Mojokerto, Parah!
“Uang saku anak saya sebesar 6.000 rupiah, namun setiap hari dipalak 5.000 sama kakak kelasnya. Kalau tidak memberikan maka akan dipukul dan ditendang,” papar Edi.
Edi menambahkan perundungan ini dilakukan tidak hanya kepada anaknya namun juga kepada siswa-siswa lain di sekolah yang sama.
KONDISI KORBAN SAAT INI
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana Bersama dengan jajaran pejabat Polres Malang menjenguk korban di Rumah Sakit Gondanglegi.
“Kami datang untuk melihat kondisi korban, kami lihat kondisinya membaik,” kata Kholis.
BACA JUGA:Isi Komunikasi Telepon Genggam Jenazah Kalideres Terungkap, Korban Disebut Berpendidikan Tapi
Kholis memaparkan jika saat ini korban masih menjalani perawatan, namun kondisinya sudah lebih baik dari hari pertama di rumah sakit.
“Saat ini korban sudah bisa berinteraksi, meskipun masih dilakukan perawatan intensif karena bagian-bagian vital korban masih dalam pengobatan,” jelas kholis.
Kholis berharap jika kondisi korban segera pulih, dan kasus ini sedang ditangani oleh Unite Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Malang.