“Semangat menegakkan demokrasi jangan hanya “the letter of the law” atau kata-kata yang tercantum dalam Undang-Undang dan peraturan, tetapi harus “the spirit of the law” yaitu ruh, itikad, kehendak dari Undang- Undang yang sangat gampang diucapkan tetapi sangat berat untuk dilaksanakan,” ungkap Prabowo Subianto yang dilansir Biro Humas Setjen Kemhan, Minggu 27 November 2022.
BACA JUGA:325 Titik Pengungsian di Kabupaten Cianjur Teridentifikasi
Saat berbicara mengenai demokrasi, Menhan Prabowo menjelaskan menegakkan demokrasi ujungnya adalah masalah kepemimpinan dan kehendak politik. Kita harus benar-benar ingin membuat demokrasi sebagai cara mendapat pemimpin yang baik.
Demikian pula jika berbicara mengenai kedaulatan, lanjut Menhan, mau tidak mau harus berbicara mengenai pertahanan. Seperti yang tertera dalam tujuan nasional yang pertama adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Pertahanan yang kuat bukan untuk menyerang negara lain tetapi untuk menjaga kedaulatan bangsa dan kepentingan rakyat Indonesia.
BACA JUGA:Bejad! Ayah di Bandung Barat Diamuk Massa Gegara Perkosa 2 Anak Kandungnya
BACA JUGA:7 Camilan Sehat Diklaim Perlambat Penuaan dan Bisa untuk Diet, Apa Saja Sih?
Menhan Prabowo kemudian mengutip kalimat dari Thucydides “ the strong do what they can, and the weak suffer what they must” artinya yang kuat bisa berbuat sekehendaknya dan yang lemah akan menderita sebagai akibatnya.
Artinya kalau kita lemah maka bisa saja kita akan dijajah kembali.
Selanjutnya Menhan Prabowo mengatakan terkait Perang Ukraina, Indonesia berusaha tetap ada di tengah dan tidak terseret oleh kepentingan-kepentingan negara besar. Indonesia ingin menjadi jembatan, komunikator, mediator.
“Kita tidak boleh menambah ketegangan, kita harus menurunkan ketegangan”.