"Kasus ini tetap akan kami proses dan melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku, walaupun pihak apotik tidak melaporkannya kami,”ujarnya saat dihubungi.
BACA JUGA:Transformasi Digital Indonesia, Pemberdayaan 4 Pilar Literasi Disambut Hangat di Badung
BACA JUGA:Semeru Naik Status Awas! Awan Panas Guguran Sudah Sampai Gladak Perak
Sementara itu, Kristino, penjaga apotek menuturkan, pada malam hari sebenarnya apotek beroperasi dengan menutup pintu masuk.
“Saat kejadian, saya jaga sendirian, takut terjadi sesuatu pintu masuk saya tutup. Pembeli saya layani melalui jendela kaca yang burada disamping pintu masuk,” katanya.
Dua pria WNA itu menolak bertransaksi di luar apotik. Mereka memaksa karyawan membuka pintu masuk untuk dilayani di dalam toko apotek.
“ Mereka memaksa membuka pintu apotek,” lanjutnya.
BACA JUGA:Lionel Messi Catat Penampilan ke 1000, Ini Perjalanan Karir La Pulga yang Melewati Rekor Maradona
BACA JUGA:Pegolf Thailand masih Bertahan di Posisi Atas BNI Indonesian Masters presented by TNE
"Karena dia memaksa terus, terpaksa saya buka. Itu segel pintu sudah mau rusak. Ada yang kebuka sebelahnya gara-gara didorong terus. Saya sudah minta kalau malam memang dilayani lewat loket karena apotek 24 jam tapi mereka nggak mau," jelasnya.
Salah satu terduga pelaku juga sempat mengutil uang di laci petugas namun tidak terjangkau kamera pemantau.
BACA JUGA:5 Moda Transportasi Tersedia Antar Wisatawan dari Bandara SMB II Palembang
Kristina yang berjaga sendiri tak bisa berbuat banyak. Saat dua terduga pelaku beraksi, Kristina mengaku kewalahan karena salah satu bule terus menanyakan obat dan sempat meminta menukar uang kecil.
"Karena fokus saya dialihkan, saya tidak bisa mengawasi WNA yang lagi satu. Kalau nada bicaranya sudah lancar bahasa Indonesia," ungkapnya.
Setelah melakukan aksinya, kedua pria WNA itu langsung bergegas pergi tanpa membayar.