Semeru Naik Status Awas! Awan Panas Guguran Sudah Sampai Gladak Perak

Semeru Naik Status Awas! Awan Panas Guguran Sudah Sampai Gladak Perak

Awan Panas Guguran Gunung Semeru dan aliran lahar meluas. -BNPB-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Status erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, naik status menjadi level IV atau "Awas" dari sebelumnya Siaga III.

Status terbaru setelah Gunung Semeru adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator lain, Minggu 4 Desember 2022.

Tepatnya, terhitung pukul 12.00 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status menjadi ‘Awas’ tersebut.

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi, Ribuan Warga Lumajang Mulai Mengungsi

BACA JUGA:Siaga! Semeru Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 7 KM

Sebagaimana yang dilaporkan melalui laman BNPB sebelumnya, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru.

BACA JUGA:Haru Biru Lionel Messi Ingat Anak Saat Bawa Argentina ke Babak 8 Besar Piala Dunia 2022

BACA JUGA:Mega Bintang Lionel Messi Ungguli Rekor Maradona di Piala Dunia, Cetak 789 Gol!

Dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

"Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tulis keterangan resmi laman BNPB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: