JAKARTA, DISWAY.ID-- Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disebut saat ini menipis dan membuat harga jual beras menjadi naik di pasaran.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan lantaran cadangan beras pemerintah menipis tersebut, Pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi kenaikan harga dengan mengimpor beras.
Dijelaskannya, Pemerintah memang tidak ingin melakukan impor beras, tetapi harga beras tidak stabil lantaran stok menipis. Oleh karenanya, Pemerintah mengimpor beras.
BACA JUGA:Putri Candrawathi Mengaku Pahanya Dipegang-Pegang Brigadir J, Diungkap Jelas Oleh Benny Ali
BACA JUGA:Jawaban Aneh Kuat Ma'ruf Saat Dianggap Berbohong Oleh Lie Detector: Ya Benar Saya Lah, Itu Kan Robot
"Impor beras betul, semua kita tadinya tidak ada yang ingin impor beras. Tapi harga beras naik, maka kita harus beli," katanya kepada awak media.
Diungkapkannya, stok beras di gudang Bulog dikatakan tidak dapat cukup untuk kebutuhan dalam negeri.
"Nah kenapa harus beli, karena bulog operasi pasar, barangnya habis. Stok Bulognya tinggal sedikit," ungkapnya.
Diterangkannya, jika Pemerintah tidak segera menambah stok CBP, maka harga beras akan terus naik.
"Nah kalau tinggal sedikit, kan market tidak confidence, Bulognya terganggu. Maka harga bisa melonjak lagi, nah harusnya gimana," terangnya.
"Harus stoknya kembali cukup agak confiden, berapa. Stoknya itu dari dulu paling kurang 1,2 juta," tambahnya.
BACA JUGA:Waspada Sesar Lembang Aktif! Gempa Bumi Magnitudo 6,5 Sampai 7 SR Ancam Bandung Barat dan Sumedang
Diucapkannya, Pemerintah segera mungkin melalui Menteri Perdagangan untuk menambah CBP di gudang Bulog melalui impor.
"Nah karena barang enggak ada kita udah cari dimana-mana, beli enggak ada, barangnya tuh enggak dapat. Maka diputuskan dalam rapat kabinet, diperintahkan kepada Mendag untuk kasih impor beras cadangan di luar negeri 500ribu ton," ucapnya.