JAKARTA, DISWAY.ID-- Ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh oleh Agus Sujatno di Polsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu 7 Desember 2022 kemarin merupakan kedua kalinya bagi Agus melakukan pengeboman.
Mabes Polisi juga telah merilis jenis bom yang telah digunakan oleh Agus yaitu merupakan bom panci.
BACA JUGA:5 Kue Kekinian Khas Bandung Layak Direkomendasikan, Enaknya Nagih!
BACA JUGA:Intip Silsilah Keluarga Erina Gudono Calon Mantu Jokowi, Latar Pendidikan Ayahnya Bukan Sembarangan
“Bomnya adalah bom rakitan atau yang lebih dikenal sebagai bom panci,” tutur Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Yuri Karsono.
Bom tersebut dinamai bom panci karena pelaku pengeboman menggunakan panci sebagai medianya meledakkan bahan peledak.
Dilansir dari buku Ancaman Virus Terorisme: Jejak Teror di Dunia dan Indonesia, Bom panci masuk dalam kategori Improvised Explosive Device.
BACA JUGA:BMKG Temukan Patahan Baru Pasca Gempa Cianjur, 1.800 Rumah Terancam Direlokasi
BACA JUGA:Ribut dengan Pelatih, Ronaldo Ancam Tinggalkan Piala Dunia 2022, FPF Buka Suara
Cara kerja bom panci presto adalah dengan meletakkan bahan peledak dan alat lain seperti paku, bongkahan besi, dan kaca ke dalam panci.
Sementara digagang panci dapat diletakkan handphone sebagai pemicunya agar bom dapat dikendalikan dari jarak jauh, namun dalam kasus di Polsek Astana Anyar. Pelaku beraksi seorang diri.
Sementara itu bahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah Triacetone Triperoxide (TATP) dan biasa disebut sebagai The Mother of Satan.
BACA JUGA:Link Live Streaming & Prediksi Belanda vs Argentina di Piala Dunia Qatar 2022: Adu Kolektivitas!
“Pelaku diduga kuat menggunakan TATP yang biasa disebut ‘The Mother of Satan’ yaitu sejenis bahan high explosive, memiliki daya ledak dan daya hancur yang luar biasa,” ungkap pengamat dan mantan terorisme Sofyan Tsauri.