Sementara melalui Twitter @DFB_Team_EN mengatakan, Ini bukan tentang membuat pernyataan politik hak asasi mansia, tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami.
Menolak kami ban kapten same dengan menolak kami ber suara. Kami berdiri dengan posisi kami.
Seperti diketahui, Piala Dunia 2022 Qatar penuh dengan kontroversi.
Ban kapten pelangi Ban atau OneLove ini dianggap sebagai bentuk protes melawan diskriminasi terhadap komunitas LGBT.
????????We are the Faith Guardians of the #LGBT+ liberal rainbow Islam. The only modern Islamic teaching. Our superprophet gave us a #LGBT Quran. Just pray the new 12 commandments towards our @HolyKaaba_LGBT one time a day, to join our Islam. Order the Quran: https://t.co/chDZtIVT9B pic.twitter.com/9tyE9ihEO8
— ????????️????PixelHELPER (@PixelHELPER) November 3, 2022
Di sisi lain, dukungan terhadap kelompok minoritas LGBT dilarang keras di Qatar secara hukum.
Setidaknya ada tujuh negara yang kabarnya mendukung penggunaan ban kapten pelangi, berikut daftarnya: Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Swiss, Jerman, dan Denmark. Namun negara-negara ini ditekan FIFA yang mengancam dengan akan memberikan kartu kuning untuk siapapun pemain yang menggunakan ban kapten pelangi.