Lallana menyebut dirinya ketika itu baru saja mengalami musim perdana yang berat bersama Liverpool dan ingin kembali ke performa terbaiknya.
"Saya ingat Google menyebut Klopp suka Gegenpressing. Saya bertanya-tanya apa maksud dari Gegenpressing?", ujar pemain kelahiran Santa Albans tersebut.
BACA JUGA:Pergantian Anggota KPU Tidak Serentak, Hasyim Asyari: Itu yang Kemudian Menjadi Problem
"Saat tahu itu merupakan cara menekan lawan dengan banyak berlari, saya pikir saya menyukai gaya bermain itu", lanjut Lallana.
Sang pemain di paruh musim kedua 2015-2016 berhasil mencetak empat gol dan enam asis untuk Liverpool di bawah Klopp.
Dia mengenang bahwa momen terbaiknya berseragam Liverpool adalah ketika mencetak gol kemenangan dalam pertandingan melawan Norwich yang berakhir dengan skor 5-4.
BACA JUGA:Wanita Gagalkan Aksi Begal di Kemayoran, Dihajar Massa Hingga Babak Belur
BACA JUGA:Partainya Dicurangi dan Tidak Lolos KPU, Amien Rais: Kita Akan Lawan
"Pada momen itu, saya punya hubungan yang bagus dengan Klopp. Beberapa kali saya menemuinya ketika merasa permainan saya tidak begitu bagus. Dia meminta saya untuk rileks karena saya akan tampil bagus lagi", kata Lallana.
Di akhir musim 2015-2016, pemain yang mengenakan nomor punggung 20 di Liverpool itu dinobatkan sebagai Pemain Inggris Terbaik.
Bersama Klopp, Lallana ikut mempersembahkan gelar Liga Inggris, Liga Champions, Piala Super dan Piala Dunia Antar Klub.