JAKARTA, DISWAY. ID - Kepala Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa, Mulyadi Saputra menyebutkan bahwa di tahun 2022, pihaknya telah menjalankan program pendidikan, yakni program peningkatan kualitas pendagogik guru di 37 Provinsi Indonesia.
Tidak hanya itu, program tersebut pun juga berkembang sampai keluar negeri, yaitu di Kamboja dan rencananya akan dilakukan juga di Filipina.
"LP itu kan program pendidikan ya, Salah satu di tahun 2022 ini kita di Kamboja itu program peningkatan kualitas pedagogik guru artinya kita coba latih para guru di Kamboja untuk bisa meningkatkan kualitas pembelajarannya," ujar Mulyadi saat ditemui Disway.id usai acara Public Expose & Education Outlook 2023 di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Desember 2022.
Mulyadi menambahkan bahwa menajemen kelas yang ditawarkan oleh pihak LPI DD untuk program tersebut, yakni mulai dari model pembelajarannya sampai juga penilaiannya.
"Tidak jauh dari Indonesia, misalkan cara manajemen kelas, cara membuat penilaian, cara bagaimana menjadi seorang guru yang menarik di depan siswa," kata Mulyadi.
"Kalau materinya mereka punya sendiri ya. Kita lebih fokus kepada pedagogiknya. Di mana cara mengajar kepada siswa," tambahnya.
Adapun, lanjut Mulyadi, program tersebut sudah berjalan selama 6 bulan dan selain Kamboja, pihak LPI DD juga akan membuka program tersebut di Filipina dan Vietnam.
"Kita kemarin coba 6 bulan, ke depan kita sedang gagas tidak hanya di Kamboja, karena Vietnam katanya ada juga, dan kalau Thailand kan jelas dan juga Filipina kemarin ada yang datang dari Filipina juga tertarik akan program yang kita Kamboja lakukan," imbuhnya.
BACA JUGA:Robot Pelayan 'Bella' Sambut Ramah Pemudik Nataru di Bandara Soetta
Sebagai informasi, program ini merupakan usulan dari salah seorang mantan jebolan pada program Youth For Peace yang berkuliah di ITB.
Sesorang yang tidak disebutkan namanya itu merupakan lukusan ITB dan mengajukan proposal ke Dompet Dhuafa yang saat itu sedang ingin menyentuh ASEAN, salah satunya Kamboja.
"Kebetulan Dompet Dhuafa punya target ada di Asean dan salah satu mantan program youth for peace itu dia kuliah di ITB dan mengajukan proposal ke dompet dhuafa untuk program itu. Maka kita approach dan kita seriusi," kata Mulyadi.
Sedangkan untuk di Filipina, Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah menjalankan program di sana yaitu beasiswa untuk anak-anak.
BACA JUGA:Dewan Pendidikan Kota Tangerang Selatan Resmi Dilantik, Berikut Ini Tugas Pokoknya