Ketiga, meneguhkan peran tokoh agama, cendekiawan Muslim, akademisi, dan Organisasi Kemasyarkatan Islam dalam mewujudkan dan menguatkan ketenteraman melalui pembentukan umat unggul yang berakhlak mulia;
BACA JUGA:Robot Pelayan 'Bella' Sambut Ramah Pemudik Nataru di Bandara Soetta
Keempat, mewujudkan Khairu Ummah (Umat Terbaik) dengan amar ma'ruf (mengajak pada kebaikan), nahi munkar (mencegah dari kemunkaran), dan beriman kepada Allah dengan terus mewujudkan sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman budaya di masing-masing negara;
Kelima, mengajak pada kebaikan (amar ma'ruf) tidak sebatas pada ibadah ritual, tetapi juga dalam upaya menjaga negara baik di bidang ideologi, politik, sosial, budaya, lingkungan, ekonomi, pertahanan dan keamanan;
Keenam, mencegah kemungkaran (nahi munkar) dilakukan dengan cara-cara yang baik dan dilakukan terhadap berbagai anasir disintegritas bangsa termasuk dalam rangka mewaspadai masuk dan berkembangnya paham ekstrem dan terorisme serta melawan semua jenis hoaks, kebohongan, disinformasi dan intoleransi;
Ketujuh, meneguhkan komitmen seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan umat teladan yang menjadi pionir tegaknya kemaslahatan dan keadilan;
BACA JUGA:Ferdy Sambo Klaim Tak Pernah Perintah Salah ke Anggota Selama 28 Tahun
Kedelapan mengarusutamakan Wasathiyyatul Islam sebagai praktek keagamaan yg moderat, toleran dan adil layak digaungkan di dunia internasional sebagai solusi atas ancaman konflik kemanusiaan di dunia global;
Kesembilan, penguatan peran filantropi Islam dan lembaganya sebagai salah satu instrumen sumberdaya untuk mewujudkan generasi mandiri dan sejahtera di tengah ancaman krisis pangan yang dihadapi dunia;
Kesepuluh, memperkuat peran perempuan dan keluarga dalam bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi dan budaya untuk mewujudkan khairu ummah.