Meskipun saat itu Deolipa tidak menyebutkan nama yang memerikan perintah penembakan Brigadir J karena kasusnya masih awal penyelidikan yang kemudian diketahui bahwa pemberi perintah adalah Ferdy Sambo.
Tak hanya itu, Deolipa juga menjelaskan bahwa Bharada E menerangkan nama-nama yang terlibat dalam kasus penembakan Brigadir J tersebut.
Selain itu, beberapa hari seblum diungkapkan oleh Deolipa, pihak Komnas HAM, di mana saat itu Choirul Anam menjabat sebagai salah satu Komisioner menjelaskan bahwa Bharada E telah menjelaskan soal tembak menembak.
BACA JUGA:Terkuak! Pasutri Bobol Password M-Banking Rp 120 Juta Dipakai Untuk Biaya Menikah
BACA JUGA:Syok! Norma Risma Bongkar Isi Chat Mesum Suami dan Ibu Kandungnya, Minta 'Begituan' di Bulan Puasa
Penjelasan itu diungkapkan oleh Bharada E saat dilakukannya pemeriksaan oleh Komnas HAM pada tanggal 26 Juli 2022.
Bahkan Komnas HAM telah mengakui bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian sebenarnya dari keterangan Bharada E, namun masih belum bisa mengungkapkan ke publik.
Dari perjalanan waktu tersebut ternyata penetapan Ferdy Sambo di Patsus setelah adanya pengakuan dari Bharada E dan setelah itu barulah Sambo memberikan pengakuannya.