Hati-hati, Amoeba Pemakan Otak Mulai Memakan Korban Jiwa!

Jumat 30-12-2022,08:18 WIB
Reporter : Puji Lestari Ningsih
Editor : Risto Risanto

Menurut Pusat Pencegahan Penyakit AS (CDC), amoeba mikroskopis umumnya ditemukan di air tawar yang hangat, tetapi infeksi jarang terjadi. Hanya 31 infeksi Naegleria fowleri yang dilaporkan di AS antara 2012 dan 2021, kata CDC. Sementara infeksi jarang terjadi, mereka hampir selalu berakibat fatal.

Selain itu, Pakistan juga mengalami kasus ini. Di tahun 2022 ini, Negeri Ali Jinnah itu telah menemukan 6 kasus infeksi amoeba ini. Terakhir kali kasus ditemukan pada Oktober lalu.

Pejabat di Pusat Medis Pascasarjana Jinnah (JPMC) di Karachi, Pakistan melaporkan seorang individu berusia 28 tahun telah meninggal karena amoeba itu.

BACA JUGA:Bahaya! Ribuan Orang yang Ngeluh Nyeri di 2 Area Ini Kena Serangan Jantung dalam Waktu '30 Bulan'

"Pasien tidak memiliki riwayat berenang dan rumah mereka dipasok air melalui tanker," menurut keluarga pasien itu kepada Outbreak News.

Lalu seberapa bahaya amoeba pemakan otak ini?

Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri adalah amoeba yang biasa ditemukan di danau air tawar hangat, sungai, kanal, dan kolam di seluruh dunia. Amoeba itu masuk melalui hidung dan berjalan ke otak untuk menghancurkan jaringan otak.

Kondisi ideal baginya untuk tumbuh adalah pada temperatur yang tinggi hingga 46 derajat Celcius.

Naegleria fowleri menginfeksi orang ketika air yang mengandung amoeba tersebut masuk ke tubuh melalui hidung. Ini biasanya terjadi saat orang tersebut berenang, menyelam, atau saat mereka meletakkan kepala di bawah air tawar, seperti di danau dan sungai.

BACA JUGA:Awas, Ini 7 Jenis Sengatan Serangga yang Sangat Berbahaya, Salah Satunya Ada Kutu Kasur

Usai masuk melalui hidung, amoeba kemudian berjalan ke otak, di mana ia menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi yang menghancurkan yang disebut meningoensefalitis amebik primer (PAM).

PAM sendiri hampir selalu berakibat fatal pada korbannya.

Infeksi Naegleria fowleri juga dapat terjadi ketika orang menggunakan air keran yang terkontaminasi untuk membersihkan hidung mereka selama praktik keagamaan atau membilas sinus mereka.

Dalam kasus yang sangat jarang, orang terinfeksi Naegleria fowleri dari air di tempat rekreasi yang tidak memiliki cukup klorin di dalamnya, seperti kolam renang, tempat bermain air, atau taman selancar.

Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa Naegleria fowleri dapat menyebar melalui uap air atau bentuk aerosol seperti kabut atau uap dari alat pelembab udara. Amoeba pemakan otak ini juga tidak dapat menginfeksi lewat air yang diminum.

BACA JUGA:Kisah Jenaka Pele! Tak Mampu Beli Sepatu Bola, Koran Bekas pun Diikatkan di Kakinya

Kategori :