Adapun DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam, dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik yang menggunakan data medis.
Hariyanto mengatakan, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.
BACA JUGA:Terduga Pelaku Mutilasi Bekasi Diamankan Bersama Beberapa Orang Termasuk Wanita
Dia menjelaskan, proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan sampel DNA dari jenazah korban yang dicocokkan dengan sampel DNA anggota keluarga korban melalui serangkaian proses uji laboratorium.
“Dari penyidik sudah mengantongi identitas berdasarkan laporan orang hilang, tapi untuk pemastian secara ilmiah, akan dilakukan pemeriksaan DNA," ujar Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, proses pencocokan sampel DNA untuk identifikasi tersebut sedang berlangsung di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.
Dia mengatakan, hasil identifikasi itu nantinya diserahkan ke penyidik yang menangani perkara untuk membantu pengungkapan proses hukum kasus pembunuhan disertai mutilasi.
"Masih tunggu hasil DNA untuk kepastiannya. Tunggu saja hasilnya," kata Hariyanto.
BACA JUGA:Identitas Jenazah Mutilasi Bekasi Temui Titik Terang, Tunggu Kepastian dari Tim Forensik
Tercium Bau Bubuk Kopi dan Kimia dari Kamar Kontrakan Pelaku Mutilasi
Polisi juga belum memberi keterangan lebih lanjut soal identitas jasad yang disimpan di dua boks kontainer dan dibiarkan membusuk itu.
Namun, kepingan teka-teki kasus mutilasi itu terus disusun. Terkini, seorang penghuni kontrakan bernama Fajar Agung (23) mengungkapkan hal-hal lain yang mencurigakan.
Fajar mengatakan, ada beberapa keanehan soal bau busuk yang tak pernah tercium oleh warga dan barang-barang perempuan di kamar kontrakan yang disewa oleh Ecky.
Fajar, yang juga tinggal di bangunan kontrakan itu menyebutkan, warga memang tak pernah mencium ada bau busuk dari kamar Ecky.
Sejauh ingatannya, Fajar hanya mencium bau cairan kimia yang kuat bercampur bau kopi dari kamar itu.
"Enggak sama sekali (mencium bau busuk). Saya suka bawa mobil dan parkir di dekat kamarnya. Tapi memang ada bau kimia dan bau bubuk kopi," ujar Fajar di lokasi, Senin (2/1/2023).