"Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bia pincah juga karena keterbelahan," kata Budi ketika acara Diskusi Politik di Jakarta Selatan, Sabtu 7 Januari 2023 lalu.
Katanya, Megawati merupakan opsi yang masuk akal demi menghindari terjadi perpecahan di tubuh PDI-Perjuangan.
"Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Bu Mega secara umur secara konstitusi masih memungkinkan, jadi ketika Bu Mega menjadi opsi maka keterbelahan ini pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus," terangnya.
BACA JUGA:Megawati Ceramahi Perwira TNI Seskoal, Yudo: Kita Terlalu Lemas
Ia menambahkan, persaingan politik di Amerika Serikat bisa menjadi tolak ukur dan pilihan masuk akal bagi Megawati untuk kembali turun gunung.
Budi menyebut, saat ini usia Megawati di rentang 75 hingga 77 tahun masih bisa untuk memposisikannya sebagai Capres 2024.
Sebab, Joe Biden dan Donald Trump akan kembali bersaing pada 2024 di saat keduanya berusia 82 tahun dan 78 tahun.
"Ada negara namanya Amerika Serikat, 2024 nanti kita akan ketemu dua orang kakek-kakek, Gus Choi. Kalau nggak ada aral melintang akan ada dua kakek-kakek namanya Presiden Joe Biden, 82 tahun nanti 2024 dan Presiden Donald Trump 79 tahun akan bertarung, berkompetisi menjadi orang paling kuat di muka bumi 2024.
"Umurnya 78 dan 82 ya sama, Bu Mega sepantaran, lah. Bu Mega 75 kalau nggak salah 76, tahun ini 76. Masih 75, tahun depan 77, sama lah. 82 tahun Gus Choi itu apakah Amerika kita bilang nggak ada stok anak muda? Kan nggak juga, nah itu imajinasinya, boleh dong," bebernya.
BACA JUGA:Surat Terbuka untuk Megawati dan Puan Maharani, Isinya Menggetarkan
Keputusan Ada di Tangan Megawati Sendiri
Posisi Megawati saat ini adalah sebagai Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan.
Di beberapa kesempatan ia sempat menyinggung, Capres usungan PDI-Perjuangan untuk 2024 berada di bawah keputusannya.
Menurut Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, jika Megawati kembali maju dan bersaing di Pilpres 2024 masih terbilang masuk akal.
Katanya, tidak ada yang salah dengan ide bahwa Megawati menjadi opsi untuk menengahi situasi PDI-Perjuangan untuk di Pemilu 2024.
Namun hal tersebut tergantung kepada hak Megawati yang akan memilih sendiri, apakah dia sendiri yang maju atau menunjuk seseorang.