Sederet fakta-fakta di ajang GP 500 dan MotoGP 4-tak hingga menjadi MotoGP mengungkap bila ada 'kutukan' bagi yang mengenakan nomor satu itu.
Setelah juara dunia dan tahun berikutnya pakai nomor #1, pembalap memang sulit meraih juara dunia kembali atau mempertahankannya, sejumlah fakta berikutnya ini jadi buktinya.
BACA JUGA:Mulai Besok, Masyarakat Bisa Dapatkan Vaksinasi Booster Ke-2, Ini Daftar Vaksin ya!
BACA JUGA:Kronologi Pencabulan Bocah 11 Tahun Oleh Relawan Ambulans di Jagakarsa
Pembalap asal Spanyol, Alex Criville, sukses menobatkan dirinya jadi juara dunia GP 500 di 1999, kemudian di 2000 mengenakan pelat nomor 1 namun gagal jadi juara dunia di musim berikutnya.
Fakta berikutnya, pembalap Amerika Serikat, Kenny Roberts, Jr, jadi juara dunia GP 500 di atas motor Suzuki RGV500 pada tahun 2000, ia pun gagal mempertahannkanya di musim berikutnya.
Di musim MotoGP 2006, mendiang Nicky Hayden (Repsol Honda) juara dunia.
BACA JUGA:Jasa Marga Konfirmasi Ada Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Saat Hari Raya Imlek
Kemudian diikuti Casey Stoner (Ducati Team) juara dunia MotoGP 2007, kemudian mengenakan nomor 1 di musim berikutnya dan tak berhasil mempertahankkan titel juara dunianya.
Begitu pula dengan Jorge Lorenzo yang juara dunia MotoGP di 2010.
Terakhir Casey Stoner (Repsol Honda) sukses menyabet titel juara dunia MotoGP 2011, namuan lagi-lagi saat dirinya mengenakan pelat nomor 1 di musim 2012 gagal jadi juara dunia berturut-turut.
Begitu pula dengan Valentino Rossi salah satu pembalap yang tidak mau memakai nomor 1.
BACA JUGA:61 Ribu Orang Kunjungi Kebun Binatang Ragunan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek
BACA JUGA:Dikabarkan Gabung ke Partai PPP, Begini Tanggapan Sandiaga Uno
Rossi memilih setia memakai nomor kebanggaannya, 46, tetapi sempat ada angka 1 di pundak baju balapnya.