Dari Google Hingga McDonlds, Ribuan Karyawan Terkena PHK Massal

Jumat 27-01-2023,22:14 WIB
Reporter : Puji Lestari Ningsih
Editor : Dimas

4. Ford

Ford Motor Co berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.200 pekerjanya di seluruh Eropa dan memindahkan sejumlah produksi ke Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan perusahaan karena meningkatnya biaya produksi baterai kendaraan listrik (EV) dan proyeksi perlambatan ekonomi menjadi pemicunya.

Adapun rencananya, PHK ini dilakukan terhadap 2.500 karyawan di sektor pengembangan produk dan 700 karyawan administratif, di mana mayoritas pekerja yang terkena PHK berasal dari pekerja di Jerman. Rencana itu sudah diinfokan dalam rapat dewan pekerja pada Senin (16/1).

Meski begitu, Serikat Pekerja IG Metall Jerman mengatakan bahwa rencana PHK ini diprediksi dapat mengganggu produksi Ford di seluruh penjuru Eropa. Karenanya pihak serikat pekerja mengaku akan berjuang untuk menekan rencana PHK masal tersebut.

"Jika negosiasi antara dewan pekerja dan manajemen dalam beberapa minggu mendatang tidak menjamin masa depan pekerja, kami akan bergabung dalam proses tersebut (PHK). Kami tidak akan menahan diri dari langkah-langkah yang dapat berdampak serius pada perusahaan, tidak hanya di Jerman tetapi juga di seluruh Eropa," kata IG Metall dikutip dari Reuters, Selasa (24/1/2023).

BACA JUGA:Pesan Pangdam V Brawijaya ke Bonek: Jangan Panggil Saya Jenderal, Saya Bapak Kalian

BACA JUGA:Pendaftaran Pantarlih Dibuka Hari Ini, Berikut Syarat Pendaftarannya, Gajinya Lumayan, Sob!

5. Spotify

Spotify melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. PHK Spotify menambah deretan perusahaan teknologi yang melakukan PHK massal.

Tidak diketahui pasti berapa jumlah karyawan yang terdampak. Namun platform streaming musik yang berbasis di Swedia ini telah memangkas 38 karyawannya di studio podcast Gimlet Media dan Parcast. Pada September 2022

Mengutip The Straits Times, Senin (23/1/2023), Spotify memiliki sekitar 9.800 karyawan per kuartal III-2022.

Namun perusahaan memangkas sejumlah karyawannya pada September dan Oktober tahun lalu.

Sementara itu, hingga saat ini dikabarkan bahwa salah satu divisi yang terdampak PHK masal ini adalah editorial podcast.

BACA JUGA:Wanita di Jakbar Alami Kekerasan Seksual, Polisi Langsung Buru Pelaku

BACA JUGA:Ngerih! Gudang Gas Elpiji di Jakarta Timur Terbakar, Warga Sempat Mendengar Suara Ledakan

6. Vox Media

Kategori :