Maryono menjelaskan, sebagian besar jamaah telah menyetr uangnya sebesar Rp 25 juta kepada pihak travel.
Dengan tawaran dari pihak travel yang dirasa cukup meringankan, ia mengaku telah tergiur namun tetap merasa curiga.
"Saya tau travel ini dari temen dan katanya sebelumnya juga pernah memberangkatkan sekitar 50 jamaah di bulan Oktober, tapi ada juga yg bilang baru kali ini. Tadinya saya udah curiga karena kalau travel-travel resmi itu pasti ada di webnya tapi ini enggak," Ucapnya.
Maka dengan adanya hal tersebut, ia berharap pihak travel bisa segera melakukan pengembalian uang para jamaah.
"Paspor sudah waktu malem dikembalikan, cuman sekarang kami lagi nunggu uang karena jamaah sudah memberi Rp 25 juta itu bisa dicicil," ungkapnya
"Harapan kami mah uang kembali lah ya karena kalau paspor sama koper itu udah dikembalikan," imbuhnya
Di tempat yang sama, salah seorang keluarga korban, Deden Budiana (30) mengatakan bahwa jamaah yang menjadi korban meliputi dari Kakek, Nenek, dan Kaka beserta suaminya.
"Yang jadi korban dari keluarga saya itu nenek kakek, sama kaka dan istrinya, itu berangkat ke Bandung waktu hari Selasa tanggal 24 (Januari) dianterin sama keluarga besar dikira mau langsung berangkat ke Jakarta (Bandara Soekarno Hatta) tapi malah ke Bandung. Dan pas tadi subuh saya ditelepon sama kaka saya sambil nangis minta dijemput karena gak jadi berangkat," ungkapnya
Deden menambahkan, pemberangkatan jamaah awalnya dijanjikan bulan Desember 2022 lalu.
Namun dikarenakan adanya berbagai Kendala sehingga harus dilakukan penundaan jadwal
"Awalnya dari bulan Desember (2022), katanya sudah ada tapi diundur sampai tanggal 15 Januari (2023), Diundur lagi sampe tanggal 24 (Januari). barulah disitu berangkat dari rumah karena jadwalnya katanya tanggal 25 (Januari)," ucapnya
Sampai saat ini, Deden mengaku bahwa para korban tengah melakukan pembuatan laporan k Mapolda Jabar.
"Barusan Pak Dedi Mulyadi (mantan Bupati Purwakarta) ada kesini itu laporan ke Polda (Jabar) sama pihak koordinator dan perwakilan korban tapi keputusannya belum ada," pungkasnya.