Didukung Dedi Mulyadi, Om Zein-Abang Ijo Bertengger di Puncak dalam Survei LSI Pilkada Purwakarta
Elektabilitas calon bupati Purwakarta, Saeful Bahri Binzein (Om Zein) melesat jauh meninggalkan kompetitor utamanya, Anne Ratna Mustika.-Dok. LSI Denny JA-
PURWAKARTA, DISWAY.ID - Elektabilitas calon bupati Purwakarta, Saeful Bahri Binzein (Om Zein) melesat jauh meninggalkan kompetitor utamanya, Anne Ratna Mustika.
Om Zein yang berpasangan dengan Abang Ijo Hapidin ini potensial memenangkan kontestasi pada Pilkada Purwakarta 27 November mendatang.
BACA JUGA:Survei: Indonesia Catat 67% Kasus Fraud Perbankan dan Pencurian Identitas
BACA JUGA:Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Bersaing Ketat dalam Survei SMRC
Demikian analisis hasil survei Lingkaran survei Indonesia (LSI) Network Denny JA yang disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, dalam siaran persnya, Rabu 11 September 2024.
Survei dilakukan dari tanggal 3–7 September 2024, menggunakan metode standar multistage random sampling, jumlah responden 440 melalui wawancara tatap muka dan dengan margin of error 4,8%.
Menurut Toto, elektabilitas Om Zein ini tergolong fenomenal. Dari survei tiga bulan sebelumnya (Juni 2024), Om Zein yang masih 27,7% dibawah Anne Ratna Mustika dengan 32,7%, kini melesat ke posisi 46,1%. Sementara, Anne Ratna yang sebelumnya memimpin mengalami terjun bebas ke posisi 29,3%.
Toto menjelaskan, dalam simulasi pasangan pun, Om Zein – Abang Ijo dengan elektabilitas 53,4%, meninggalkan jauh seluruh pasangan calon lainnya. Termasuk, Anne Ratna Mustika – Budi Hermawan yang merosot ke 25,2%.
Sementara pasangan lainnya, Yadi Rusmayadi – Pipin Sopian (15,2%), dan Zainal Arifin – Sona Maulida (4,1%).
“Dari data terbaru LSI Denny JA itu, saya harus sampaikan, jika tak ada tsunami politik, pasangan Om Zein – Abang Ijo yang potensial memenangkan kontestasi pada Pilkada Purwakarta November mendatang,” katanya.
Ditambahkan Toto, peluang duet Om Zein – Abang Ijo ini sangat besar karena memiliki tren naik dari survei sebelumnya. Sebaliknya, kompetitor utamanya, pasangan Anne Ratna – Budi Hermawan punya tren menurun. Dari pengalaman selama ini, calon yang memiliki elektabilitas dengan tren turun, biasanya akan terus menurun.
“Tidak mudah buat kandidat yang punya tren turun untuk rebound. Ini sama seperti terjadi pada Ganjar Pranowo di Pilpres. Dari sebelumnya memimpin diatas Prabowo, tapi berikutnya turun dan terus menurun sampai ke 16% an. Perlu kerja ekstra agar pasangan Anne Ratna – Budi bisa rebound,” ungkapnya.
Faktor Dedi Mulyadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: