Tak hanya JD.ID, JD CENTRAL yang beroperasi di Thailand juga akan tutup lebih dulu pada 3 Maret 2023. Berhentinya operasional sejumlah e-commerce di bawah naungan JD.com ini tentu tidak luput dari alasan strategis induk perusahaan.
Sosok pendiri JD.com serta anak-anak perusahaannya, Liu Qiangdong alias Richard Liu, mengaku akan berfokus pada bisnis rantai pasok lintas negara, logistik, serta pergudangan. Layaknya pebisnis pada umumnya, pria yang kerap disapa Richard Liu itu memiliki beberapa jabatan “sampingan” di sejumlah perusahaan lain.
BACA JUGA:Penjualan Mobil Melejit, Gebrakan Hankook Tire Siapkan Produk Terbaru Ditunggu-tunggu!
BACA JUGA:3 Permintaan Kapolri Pada Pengajar Sepak Bola dari Inggris
Awal Karier Liu Qiangdong alias Richard Liu
Liu Qiangdong, yang kemudian lebih dikenal sebagai Richard Liu, lahir di Suqian, China pada 10 Maret 1973. Berasal dari keluarga sederhana, dia bertekad untuk mengubah kehidupannya.
Setelah lulus sebagai Sarjana Sosiologi dari Universitas Renmin pada 1996, Liu mencoba bisnis restoran. Namun, usaha kuliner itu tidak bertahan lama.
Dia kemudian bergabung dengan perusahaan produk kesehatan selama dua tahun. Posisi Liu sebagai direktur kemudian ia lepas demi mendirikan bisnis sendiri.
Bermodal 12.000 yuan (sekitar Rp 26,6 juta saat ini), Liu mendirikan Jingdong pada 1998, sebuah perusahaan yang menjual komponen komputer.
Jingdong pun berkembang pesat hingga memiliki 12 toko pada 2003.
Walau sempat terkena dampak SARS saat itu, Liu tidak menyerah begitu saja untuk mempertahankan bisnisnya.
Pada 2004, JD.com pun lahir sebagai sebuah toko online. Liu meneruskan Jingdong sebagai perusahaan bisnis teknologi yang lebih besar.
Saat itu, ia meluncurkan JD.com sebagai respons dari maraknya penjualan barang elektronik palsu. Sambil menjalankan bisnis, Liu juga menempuh pendidikan Magister di Sekolah Bisnis Internasional Cina Eropa dan lulus pada 2011.
Seiring berjalannya waktu, JD.com melakukan ekspansi di sejumlah negara, salah satunya Indonesia. Dengan merek dagang JD.ID, e-commerce itu bertahan di Tanah Air selama 7,5 tahun sejak November 2015.