"Kalau minta hadiah 1.000 meter, artinya tidak ada lahan itu. Kan tidak masuk logika. Tinggalnya 761 masa minta yang mana lagi,” imbuhnya.
Sebelumnya, anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih merasa sangat kecewa saat ada oknum penyidik di Polda Metro Jaya yang meminta biaya penyidikan.
Bripka Madih sangat terheran-heran lantaran telah diminta biaya penyidikan ketika hendak mengurus laporan polisi dari orang tuanya terkait peroslan penyerobotan tanah.
BACA JUGA:Bogor Diguncang Gempa M 4,2 Pagi Ini, BMKG Konfirmasi Hal Ini
Meski sama-sama polisi, Bripka Madih telah kecewa dengan oknum penyidik yang justru meminta biaya dan hadiah darinya.
Niat awal Bripka Madih yakni untuk mengurus lagi perkara penyerobotan tanah yang dilaporkan oleh kedua orang tuanya yang terjadi sekitar tahun 2011 lalu.
Pasalnya perkara penyerobotan tanah itu sudah terjadi 10 tahun lalu, tapi entah mengapa sampai saat ini tidak diurus.
Kemudian Madih bertanya ke Polda Metro Jaya, kenapa perkara tanah itu tak kunjung diurus.
Bripka Madih malah terkaget-kaget dengan sikap yang ditunjukkan oleh oknum penyidik Polda karena justru meminta biaya penyidikan.
"Apa salahnya.. Kita ini sebagai pihak yang dizolimi. Pelapor ini bukan orang yang melakukan pidana. Kecewa saya," ujar Bripka Madih, dikutip dari video Instagram @indotoday, Kamis 2 Februari 2023.
"Orang tua saya itu sudah hampir satu abad melapor ke Polda Metro Jaya terkait penyerobotan tanah kenapa dimintai biaya penyidikan coba," tambahnya.
Saat ini Madih mengaku bahwa pihaknya geram karena terus dipermainkan oleh sesama anggota polisi dalam proses penyidikan penyerobotan tanah.
"Oknum penyidik Polda itu mintanya sama Madih nih. Bukan sama orang tua saya yang sudah (lapor) satu abad dan minta hadiah," terang Madih.
"Kekecewaan ini kenapa? karena saya sendiri polisi dimintai biaya peyidik sama hadiah," tuturnya menambahkan.