JAKARTA, DISWAY.ID-- Salah satu tugas utama Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selain melakukan mitigasi bencana geologi, juga melakukan Pemetaan melalui Peta Kawasan Rawan Bencana Geologi serta Peta Bersistem dan Bertema untuk wilayah Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid saat Konferensi Capaian Kinerja Badan Geologi di Bandung pada Kamis 1 Februari 2023 kemarin.
BACA JUGA:Polisi Soal Kronologi Kecelakaan Mahasiswa UI: Sekelas Michael Schumacher Pun Tak Bisa Mengindar
BACA JUGA:Cara 'Wanita 100 Hermes' Uci Flowdea Bedakan Hermes Kelly Asli dan Palsu
"Pemetaan yang merupakan kegiatan utama dari dulu Badan Geologi yaitu peta bersistem dan bertema. Ada 16 peta bersistem dan bertema, dan ada 14 peta Kawasan rawan bencana geologi," jelas Wafid dalam keterangan resminya.
Wafid menyampaikan ada beberapa peta geologi berlembar kemudian peta anomali magnet, peta geofisika anomali gaya berat, kemudian peta seismotektonik, peta mikrozonasi, geologi kuarter, geomorfologi, juga peta sebaran batuan ultrabasa.
"Peta geologi adalah peta yang menggambarkan informasi sebaran jenis batuan baik secara lateral maupun vertikal disertai dengan umur, jenis batuan dan komposisi fisik dan kimianya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Maxdecal Pamerkan 9800 Series, Ajak Car Enthusias Ekspresikan Diri Lewat Modifikasi Mobil
BACA JUGA:Menyentuh Hati, Ini Lirik dan Makna Lagu Mahalini 'Bohongi Hati' yang Trending di YouTube
“Untuk peta anomali magnet adalah peta yang menyajikan informasi tentang kemagnetan batuan suatu daerah dalam bentuk kontur dan atau citra warna yang dilengkapi dengan simbol-simbol dan keterangan,” jelas Wafid.
Selain itu, peta seismotektonik adalah peta yang menggambarkan sebaran sumber gempa bumi beserta zona sumber gempa buminya dan tingkat kegempaannya (seismisitasnya).
Untuk peta geomorfologi adalah peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi, disertai dengan informasi mengenai genesa terbentuknya serta susunan batuannya.
"Sedangkan peta geologi kuarter adalah sebuah peta tematik yang khusus membuat informasi batuan/endapan batuan yang berumur kuarter (kurang lebih umurnya < 2 juta tahun), endapan kuarter bersifat lunak dan lepas dan belum mengeras seperti batuan yang terdapat di dalam peta geologi,” paparnya.
BACA JUGA:Keluarga Mahasiswa UI Laporkan Pensiunan Polri yang Tabrak Hasya, Polisi Tindaklanjuti