Hal ini terjadi terutama ketika angin yang lebih dekat ke tanah mendorong massa Utara ke arah medan yang naik.
BACA JUGA:5 Lowongan Kerja Bidang IT di PT Pegadaian, Kamu yang Punya Kemampuan IT Buruan Lamar
Karena udara di dekat tanah biasanya menyimpan lebih banyak uap air daripada udara diatasnya, maka kantong udara di dekat permukaan menjadi lebih lembab dibanding lingkungan sekitar.
Semakin tinggi maka udara akan semakin jenuh dan didinginkan yang kemudian membuat terbentuknya awan.
Begitu gumpalan Utara melewati gunung atau penghalang maka ia akan turun ke tingkat aslınya menghangat dan mengikis awan.
Karena itulah awan tersebut akan terbentuk di sekitar puncak gunung dan mengikuti arah angin.
Biasanya awan ini akan membentuk topi dan terkadang berbentuk lingkaran.
BACA JUGA:Bripka Madih Konfrontir Penyidik TG, Polisi Jelaskan Hasilnya
BACA JUGA:VIRAL! Bripka Madih Polisi yang Ngaku Diperas Minta Maaf
Walaupun awan ini terlihat tak bergerak ketika diatas puncak Gunung, namun sebenarnya awan terbentuk di lingkungan yang hangat berangin.
Dalam keadaan yang umum, biasanya lapisan-lapisan atmosfir ini terpisah.
Munculnya fenomena awan seperti awan Lenticular yang dikaitkan sebagai tanda peringatan adanya bencana masih menjadi perdebatan.
Seperti gempa yang terjadi antara tahun 1993 sampai 2006 dikaitkan dengan munculnya formasi awan ini sebagai tanda-tanda, diyang terjadi Jepang tepatnya di Kobe,.
Delapan hari sebelum terjadi gempa dahsyat pada tahun 1995, ditandai dengan kemunculan awan seperti itu. Awan serupa juga muncul sehari sebelum terjadinya gempa di Kagoshima tahun 1993.
Bahkan gempa di Niigata tahun 2004 terjadi cuma empat jam setelah kemunculan awan aneh seperti itu.