Selain itu, Tinder tidak mengizinkan foto untuk dikirim langsung dalam obrolan, agar tidak memungkinkan berbagi gambar yang eksplisit secara seksual saat berkirim pesan.
Sebagai upaya berkelanjutan Tinder untuk memimpin industri kencan dalam inovasi produk keamanan, Tinder juga merilis beberapa fitur yang menambah cara bagi para member untuk mengontrol dengan siapa mereka ingin berinteraksi di dalam aplikasi:
Mode Penyamaran: Fitur ini merupakan upgrade dari pilihan menyembunyikan profil member sepenuhnya.
Tiap member tetap bisa memilih Suka atau Tidak Suka pada aplikasi, namun hanya member yang telah mereka sukai saja yang dapat melihat profil mereka sebagai rekomendasi. Ambil kendali penuh atas siapa yang melihat Anda saat menelusuri profil di Tinder.
Blokir: Blokir profil merupakan langkah penting untuk memberikan pilihan bagi para member dalam memilih siapa yang ingin mereka lihat di Tinder.
Saat sebuah profil muncul di beranda, member dapat langsung memblokir profil tersebut sebelum matching agar tidak muncul lagi. Hal ini merupakan metode termudah untuk menghindari bertemu dengan sosok seperti atasan hingga mantan. Fitur ini hadir sebagai tambahan dari fitur Blokir Kontak, dan pemblokiran setelah melakukan pelaporan.
Mode Penyamaran dan Fitur Blokir pada Tinder
Tahun lalu, Tinder merancang ulang proses pelaporannya dengan panduan RAINN, untuk memberikan kebebasan bagi para member-nya dalam menentukan langkah yang akan mereka ambil selanjutnya-baik itu membuat laporan formal atau memilih hapus jodoh (unmatch) dari member tersebut.
Dengan memperkenalkan ‘Tekan Lama untuk Pelaporan’ hal ini semakin berkembang:
-Tekan Lama untuk Pelaporan: Tinder ingin memudahkan para member untuk melakukan pelaporan terhadap perbuatan yang tidak menyenangkan. Tekan Lama untuk Pelaporan memungkinkan para member untuk mengetuk dan menahan pada pesan yang tidak menyenangkan, sehingga alur pelaporan bisa langsung mengarah ke kolom pesan tersebut.
Dengan menyederhanakan alurnya, Tinder berharap para member tidak ragu untuk melaporkan tindakan yang buruk, serta memungkinkan adanya tindakan terhadap akun Tinder yang melanggar Panduan Komunitas.
Tinder telah berinvestasi secara signifikan dalam pengembangan produk trust & safety, selama lebih dari tiga tahun terakhir, yang menghasilkan lebih dari 15 inovasi produk, yang memimpin kategori tersebut.
Tinder memahami bahwa perusahaan bukanlah ahli dari segala bidang, karena itu, Tinder secara aktif meminta saran dari beberapa mitra LSM terkemuka seperti NO MORE, RAINN and GLAAD terkait keselamatan pengguna, serta memastikan seluruh fitur keamanan dan kebijakannya dapat diimplementasikan.
Pembaharuan terkait fitur Trust & Safety ini juga hadir sebagai bagian dari kampanye kesadaran penipuan asmara oleh Match Group dan peluncuran Pusat Keamanan Tinder di Indonesia tahun lalu.
Member Indonesia dapat mempelajari panduan keselamatan dasar, mengetahui cara menggunakan peralatan keselamatan, dan mengakses sumber daya lokal saat membutuhkan bantuan lebih lanjut.