Bahkan, Erma mengaku tidak pernah menerima uang makan maupun uang transportasi dari pabriknya itu.
"Pihak pabrik juga tidak menyediakan lahan parkir buat para buruh. Imbasnya, buruh mesti membayar parkir setiap masuk sif," kata Erma.
Meskipun mendapat pengalaman buruk di tempat kerja, Erma paham betul mengapa kawan-kawannya sesama buruh tak berani mengadu dan mengeluhkan kondisinya itu.
"Sekali mereka berani mengungkapkan, diancam tidak diperpanjang kontrak," pungkasnya.