JAKARTA,DISWAY.ID – Saat mendengar pendapat dengan manajemen Meikarta yang diwakili oleh Ketut Budi Wijaya selaku Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, pihak DPR RI memutuskan melakukan peninjauan langsung.
Selain itu pihak DPR RI juga diberitahukan jika tuntutan Rp 54 miliar pada konsumennya telah dicabut oleh pihak Lippo Cikarang.
Tak hanya itu, konsumen yang masih belum mendapatkan unit, Lippo Group buka opsi pengembalian uang konsumen Meikarta pasca diamuk DPR RI.
Dalam pertemuan yang dilakukan pada Senin 13 Februari, pihak DPR RI mencecar perwakilan dari Lippo Group yang merupakan pengembang dari Meikarta.
BACA JUGA:PT SAI Bayar Lembur Erma Beserta Temannya Nyicil, Baru Bisa Bayar 3 Bulan
BACA JUGA:Kepasrahan Richard Eliezer Jelang Sidang Vonis, Serahkan Semuanya Kepada Tuhan
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Andre Rosiade sampai gebrak meja dan mengatakan jika Lippo tidak bisa seenak-enaknya memperlakukan konsumennya.
Andre juga menegaskan bahwa Negara ini adalah Republik Indonesia dan bukan republik Lippo.
Tak sampai disitu, Andre juga mempertanyakan kemana para petinggi yang dulu hadir saat peluncuran Meikarta diantaranya CEO Lippo John Riady dan Luhut Binsar Panjaitan.
“Jangan waktu seremonial aja mereka berada di depan, tapi kalai sudah ada masalah mereka menghilang. Masyarakat mau dan percaya untuk melakukan pembelian karena adanya sosok itu,” terang Andre.
BACA JUGA:Foto Pilot Susi Air Bersama KKB Tersebar, Mahfud MD: Kita Siapkan Dua Strategi
BACA JUGA:Sudirman Thamrin Bersih dari PKL Saat CFD, Pemprov DKI Jakarta: Kami Siapkan Lokasi Pengganti
Sedangkan Sufmi Dasco Ahmad selaku Wakil Ketua DPR RI bersama belasan anggota dewan lintas komisi melakukan kunjungan langsung ke kawasan pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dasco menjelaskan jika pihaknya melakukan kunjungan ini untuk mengecek fakta dilapangan setelah melakukan dialog dengan perwakilan manajemen Meikarta.
Dalam dengar pendapat yang dilakukan, Ketut menjelaskan bahwa terbengkalainya pembanggunan Meikarta tak lepas dari hengkangnya perusahaan konsorsium yang awalnya akan melakukan pembanggunan Meikarta.