JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam ajang IIMS 2023, Sokonindo Automobile mengumumkan harga DFSK Gelora produksi lokal dengan penurunan harga yang lebih dari 50 persen dari harga sebelumnnya.
Selain mengumumkan harga baru dari DFSK Gelora E, DFSK juga mengukuhkan kerjasama dengan beberapa pihak dalam pemasaran DFSK Gelora E di Tanah Air.
Hal tersebut diungkapkan oleh Alexander Barus selaku CEO PT Sokonindo Automobile yang menjelaskan jika dalam melakukan produksi Gelora E di Tanah Air ini merupakan komitmen dari DFSK dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan.
Berbagai dampak yang akan terjadi dengan diproduksinya Gelora E dipabrik DFSK Cikande yang salah satunya adalah penurunan harga.
BACA JUGA:Kapolri Bocorkan Peluang Eliezer Kembali ke Polri
BACA JUGA:Empat Terdakwa Pembunuhan Brigadir Yosua Ajukan Banding
“Kami mamahami jika teman-teman komersial dangat mengeluhkan harga Gelora E yang sangat tinggi, dengan mulai diproduksinya secara lokal sejak januari 2023 ini, maka harganya akan menjadi sangat terjangkau,” jelas Alexander.
Alexader mengakui jika saat ini meskipun sudah diproduksi lokal, namum masih dalam bentuk CKD atau Completely Knock Down.
Meksipun demikian Alexander menjelaskan bahwa pihaknya berancana kedepanya akan memproduksi secara penuh Gelora E sehingga menjadi salah satu kendaraan produksi dalam negeri.
“Kami akan lakukan secara bertahap, karena semuanya dilakukan secara bertahap dan ini juga seiring dengan peningkatan TKDN pada Gelora E,” tambah Alexander.
BACA JUGA:Eliezer Kapok
BACA JUGA:Polri Pertimbangkan Bharada E Kembali Jadi Polisi
Sebagai salah satu komponen utama, baterai DFSK Gelora E telah menggunakan teknologi Lithium-ion berkapasitas 42 kWH yang sanggup untuk menyuplai energi untuk jarak tempuh 300 KM.
Sedangkan untuk pengisian dapat dilakukan dengan mudah yang hanya memerlukan 80 menit dalam pengisian 20-80 persen dengan menggunakan fast charging.
Efiensi merupakan salah satu target dari Gelora E, di mana DFSK sendiri mengklaim bahwa biaya orerasional dari Gelora E hanya sebesar Rp 200 per kilometer atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.