BACA JUGA:Sempat Dikabarkan Selamat, Kini Christian Atsu Ditemukan Tewas Akibat Bencana Gempa Turki
BACA JUGA:Erdogan: Bantuan Indonesia untuk Gempa Turki Termasuk yang Paling Pertama se-ASEAN!
Guterres mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan dan mendanai sepenuhnya upaya kritis ini sebagai tanggapan atas salah satu bencana alam terbesar di zaman ini.
PBB juga mengirimkan makanan panas, makanan, tenda, pakaian musim dingin yang hangat, selimut, kasur, peralatan dapur, dan pasokan medis ke daerah yang terkena dampak.
Diperkirakan lebih dari sembilan juta orang di Turki terkena dampak langsung dari bencana tersebut, menurut Ankara.
Banyak dari mereka adalah pengungsi Suriah.
BACA JUGA:Tim Kemanusiaan Indonesia Berikan 5000 Selimut Untuk Korban Gempa Turki
Menurut angka PBB, 1,74 juta warga Suriah hidup di bawah status perlindungan pengungsi sementara di 11 provinsi di Turki yang terkena dampak gempa.
"Turki adalah rumah bagi jumlah pengungsi terbesar di dunia dan telah menunjukkan kemurahan hati yang luar biasa kepada tetangganya di Suriah selama bertahun-tahun," kata Guterres dalam pernyataannya.
"Sekarang adalah waktunya bagi dunia untuk mendukung orang-orang Turki, sama seperti mereka berdiri dalam solidaritas dengan orang lain yang mencari bantuan,” sambungnya.
Sementara itu Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths dalam pernyataan mengatakan, "kita harus berdiri bersama mereka di saat-saat tergelap mereka dan memastikan mereka menerima dukungan yang mereka butuhkan."
Ratusan ribu orang, termasuk anak kecil dan orang lanjut usia, menderita di bawah suhu rendah tanpa akses ke tempat berlindung, makanan, air, pemanas, dan perawatan medis.
Sementara di Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa berada di barat laut, wilayah yang dikuasai pemberontak yang berperang dengan Presiden Bashar Assad—konflik yang memperumit upaya untuk membantu orang-orang yang terkena dampak perang dan gempa bumi.
Ribuan warga Suriah yang mencari perlindungan di Turki dari perang saudara negara mereka telah kembali ke rumah mereka di zona perang setidaknya untuk saat ini.
Baik Turki maupun Suriah tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih hilang setelah gempa tersebut.