JAKARTA, DISWAY.ID-- Mario Dandy Satrio, anak mantan Pejabar Direktorat Pajak yang menganiaya David Latumahina hingga koma ternyata sering berutang di kantin saat dia belajar di Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Hal ini diungkapkan oleh Sumijah (55) penjual warung di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mengaku masih ingat dengan Mario Dandy yang sering berutang di warungnya dan harus menagih agar bersedia membayar utangnya.
BACA JUGA:Sederet Saham Ayah Mario Dandy di 6 Perusahaan Dibocorkan KPK, Pantas Sang Anak 'Pamer' Rubicon?
“Ya 2016 itu ya mba kalo gak salah, soalnya kalau sama saya asal ambil pergi, asal ambil pergi,” ujar Sumijah (55) kepada wartawan.
“Kalau Dandy asal ambil Pocari, bengbeng, roti, Saya harus ngejar-ngejar (pembayarannya). Kalau dia bawa uang aku minta, kalau dia bayar di sana, aku kesana. Harus di kejar, kan dia anak orang kaya,” jelasnya.
BACA JUGA:Karier Mentereng Suami Kakak Mario Dandy, Gabung Bisnis Raffi Ahmad Duduki Jabatan Penting
Sumijah mengaku Mario Dandy kalau jajan di kantin sekolah selama seminggu bisa menghabiskan sekitar Rp 150 ribu.
“Ya, tergantung yang diambil, selama saya saya sekitar Rp 150 rib,” ungkapnya.
“Ya lama bayarnya, kadang anaknya gak keluar-keluar. Saat ditagih dia bilang aku gak bawa uang bu,” imbuhnya.
Sumijah juga mengungkapkan, Mario Dandy anaknya memang sangat hyperaktif dan tidak kelihatan sifat arogannya seperti saat menganiaya David, anak petinggi GP Anshor, Jonathan Latumahian.
Tapi menurut Sumijah Mario Dandy terlihat pendiam karena anaknya sangat memilih dalam berteman.
“Anaknya biasa, kalau dia mainnya pilih-pilih, ya mungkin yang sederajat sama dia saya gak tahu,” bebernya.
Kronologi Penganiayaan Mario Dandy terhadap David
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian penganiayaan terhadap David Latumahina terjadi Pada 20 Februari 2023 yang dilakukan oleh tersangka Mario beserta Shane dan A menuju Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan.