"Lalu dibahas 'Pak Mahfud harus menjelaskan dari mana hartanya', 'waduh' saya bilang. Profesor koplak, percaya kaya gini," selorohnya.
Mahfud MD ingin menguji seberapa jauh keahlian Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Mabes Polri dalam menelusuri pihak yang sudah pembuat dan penyebar konten hoaks itu.
"Ini mau saya kasihkan ke Bareskrim, cari orangnya dan cari penyebarnya. Polisi kita mampu melakukan itu. Saya ingin tunjukkan cyber police kita bisa mengejar yang buat itu kalau mau. Tapi kita kan persuasif, nah kalau saya jadi alat tes kan bisa nggak apa-apa. Persuasif untuk alat tes," tandasnya.