Pendapat Ustaz Syafiq Tegas Soal Perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2023 di Indonesia: Jumhur Ulama Berpendapat...

Rabu 12-04-2023,19:37 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

Umat Islam Harus Banyak Belajar

Sebelumnya Ustadz Syafiq menilai, suatu perkara yang diperdebatkan menandakan umat Islam perlu banyak belajar.

Termasuk soal perbedaan yang terjadi mengenai perbedaan hari raya Idul Fitri 2023 antara Muhammadiyah dan pemerintah.

"Inilah dinamika agama kita, di mana setiap mau Ramadhan ramai, mau Idul Fitri ramai," kata Ustaz Syarif Riza Basalamah saat sesi tanya jawab, dalam sebuah ceramahnya di YouTube: Integritas Dalam Bingkai Keimanan.

"Ini menunjukkan bahwa umat Islam itu harus belajar terus. Bukan seperti buku paten yang udah selesai, nggak," tambahnya.

BACA JUGA:Muhammadiyah Kok Rayakan Idul Fitri 1444H Lebih Dulu dari Pemerintah? Haedar Nashir: Ini Menyangkut Ijtihad

Saat ini, di zaman yang sudah maju, umat Islam sudah dimudahkan dengan adanya alat-alat canggih agar bisa melihat hilal langsung.

Berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kata Ustaz Syafiq, puasa dan hari berbuka (Idul Fitri) ditentukan dengan melihat hilal.

"Karena Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam mengatakan, 'Puasalah kalian ketika melihat [hilal] dan berbukalah ketika melihat', itu sabda Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam," ujar Ustaz asal Jember, Jawa Timur itu.

Terkait metode hisab atau menghitungan hari, kata Ustaz Syafiq, hilal dianggap tetap ada meskipun dalam kondisi tertentu.

BACA JUGA:Heboh Soal Muhammadiyah Rayakan Idul Fitri 1444H Lebih Dulu 21 April 2023, BRIN Beri Penjelasan Begini

"Jadi bukan dari keberadaan hilal. Kalau hisab itu kan dihitung, ada nih hilal, mau kelihatan atau mau nggak kelihatan, dalam hitungan ada.

"Nabi menyebutkan, 'Bagaimana kalau mendung? Nggak kelihatan bukan karena nggak ada. Boleh jadi hilalnya ada lahir, tapi nggak kelihatan karena mendung," terang Ustaz Syafiq.

Lalu Apa yang Harus Dilakukan?

Ustaz Syafiq menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan Rosulullah Shallallhu 'alaihi wasallam, maka jika penglihatan hilal terhalang, maka puasa dilengkapi sampai 30 hari.

"Lalu apa yang harus dilakukan? Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam, 'Ya sudah kalau malam 30 itu tidak kelihatan, kalian lengkapi jadi 30 hari'.

Kategori :