JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) bersama dengan Politeknik Negeri Jember (POLIJE) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital bagi mahasiswa Generasi Z di Lingkungan Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur.
Acara digelar secara hybrid di Aula Soetrisno Widjaja, Politeknik Negeri Jember yang dihadiri oleh sekitar 800 peserta secara luring dan daring.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas literasi digital mahasiswa generasi z agar mampu menggunakan media sosial secara positif, produktif, dan bermanfaat dengan mengedepankan etika dan moral.
BACA JUGA:Kominfo Ingatkan Netralitas ASN Jelang Tahun Politik 2024
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00. Berdasarkan hal tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”.
Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk
meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Jember, Wahyu Kurnia Dewanto menyampaikan bahwa, Literasi digital merupakan kecakapan yang perlu dimiliki seluruh masyarakat dalam menghadapi arus informasi yang semakin deras.
"Kecakapan digital sangat penting untuk kita dalam mencari dan menemukan informasi yang tepat," kata Wahyu.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo RI, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menambahkan bahwa transformasi digital telah mengubah setiap aspek kehidupan masyarakat.
Menurtnya, pemerintah bertanggung jawab untuk memfasilitasi adaptasi tersebut salah satunya dengan program literasi digital.
"Literasi digital merupakan kecakapan yg perlu dimiliki seluruh masyarakat. Kecakapan ini diharapkan dapat menghantar masyarakat menjadi masyarakat yang beretika, berbudaya, aman dan tentram dalam memanfaatkan teknologi informasi," jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital mahasiswa dalam menghadapi arusinformasi yang semakin kompleks.
"Mahasiswa ditantang untuk memahami ilmu pengetahuan dan membangun usaha bisnis. Targetnya, ketika anda lulus bukan hanya mencari kerja tetapi juga menciptakan lapangan kerja," ujarnya.