Ijal semakin heran karena orang lain yang menggunakan data QR Code miliknya mengisi Pertalite sebanyak 40 liter.
Padahal, aku Ijal, dirinya tak pernah mengisi sebanyak itu karena keterbatasan tangki bahan bakar.
"Padahal saya tidak pernah isi sampai 40 liter, karena kapasitas tangki tidak muat, saya biasanya isi 250 ribu, atau kalau memang sudah sangat kosong isi 300 ribu. Kan aneh," keluhnya.
BACA JUGA:One Way Tol Cipali-Kalikangkung Diperpanjang hingga Tengah Malam
Jajal di SPBU Lain
Karena dibuat penasaran, Ijal lalu mendatangi SPBU lain di kawasan Merawang.
Hasilnya pun sama saja, ada orang lain yang telah menggunakan data QR Code MyPertamina miliknya.
Ia pun kembali tak bisa mengisi Pertalite untuk kendaraan pribadinya.
"Tapi sama, ketika tunjukkan barcode, katanya sudah dipakai 40 liter. Jadi gak bisa mengisi lagi," tuturnya.
Ternyata, jelas Ijal, bukannya dirinya. Menurut informasi petugas SPBU banyak warga Babel lain yang mengalami nasib yang sama.
Saat ingin kembali berkoordinasi dengan petugas pendaftaran QR Code MyPertamina di SPBU, sayangnya sudah tidak ada di lokasi.
Menurut Ijal, kuat dugaan bawa plat nomor kendaraannya sudah dipakai oleh pihak tertentu alias oknum.
Pasalnya, masih banyak penjual Pertalite secara eceran di pinggir jalan.
"Kemungkinan ada pengerit bermain dengan oknum petugas SPBU. Karena faktanya memang masih banyak yang berjualan BBM subsidi di pinggir jalan," tukasnya.