Roket Starship SpaceX Meledak Saat Uji Coba, Gagal Saat Pemisahan Unit

Jumat 21-04-2023,15:28 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Rian Mahendra Langsung Turun Tangan Kala ‘Emiliano’ Double Decker PO Kencana Tabrak Pembatas Jalan di Pantura

BACA JUGA:Lokasi 6 Parkiran Shalat Ied di Balai Kota, Berikut Titik yang Disediakan Dishub DKI Jakarta

"Saya akan mengatakan time line untuk mengangkut orang dengan Starship dipercepat dibandingkan dengan beberapa jam yang lalu," kata Reisman.

Tanya Harrison selaku peneliti di Institut Luar Angkasa Universitas British Columbia, mengatakan membersihkan menara peluncuran dan naik melalui titik kritis yang dikenal sebagai tekanan aerodinamis maksimum adalah prestasi besar pada penerbangan pertama dari sistem peluncuran yang begitu besar dan kompleks.

"Itu bagian dari proses pengujian," katanya 

"Ada banyak kecelakaan yang terjadi saat kita mencoba merancang roket baru. Fakta bahwa roket itu diluncurkan membuat banyak orang sangat senang,” terang Harrison.

Menurut Harrison, risiko uji terbang tunggal kecil dibandingkan dengan keuntungan ambisius yang dipertaruhkan.

Harrison menjelaskan jika ini adalah roket terbesar yang coba dibuat oleh umat manusia yang dirancang untuk membawa lebih banyak kargo dan orang ke serta dari luar angkasa daripada pesawat ruang angkasa yang ada.

BACA JUGA:Erick Thohir Akan Audit Keuangan PT LIB dan PSSI Gegara Bonus PSM Makassar Tidak Cair: Bebersih Masalah Keuangan

BACA JUGA:4 Tuntutan Partai Buruh dan Organisasi Serikat Buruh di May Day 2023

Sedangkan NASA sedang mengerjakan misi untuk mengambil sampel tanah dan mineral Mars yang diukur dalam kilogram yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance.

“Akan tetapi Starship akan membawa kembali berton-ton batu, serta mengangkut puluhan astronot dan seluruh fasilitas laboratorium ke dan dari bulan  dan Mars,” kata Harrison.

Elon Musk telah menganggap Starship sebagai hal yang penting untuk tujuan eksplorasi antarplanet SpaceX.

Selain itu misi ini juag merupakan bisnis peluncuran jangka pendeknya, dengan satelit komersial, teleskop sains, dan akhirnya membayar astro-turis yang diharapkan menggunakan sistem roket yang dapat digunakan kembali sepenuhnya untuk perjalanan ke luar angkasa.

Mengutip laju perkembangan SpaceX yang pesat sejak pendiriannya pada tahun 2002, yang mengarah ke puluhan misi komersial per tahun dengan roket pekerja keras untuk orbit rendah Bumi, Falcon 9.

Harrison menyampaikan bahwa tidak akan mengejutkan jika kita memiliki manusia di Mars dengan Starship dalam dekade berikutnya.

Kategori :