“Temuan baru ini mengungkapkan area penting untuk fokus nasional dan global untuk meningkatkan nutrisi dan mengurangi beban diabetes yang menghancurkan.”
Analisis tersebut juga menemukan bahwa pola makan yang buruk menyebabkan proporsi yang lebih besar antara pria versus wanita, orang dewasa muda versus orang dewasa yang lebih tua, dan penduduk perkotaan versus pedesaan yang didiagnosis menderita penyakit kronis.
Dilansir dari laman New York Post, di Eropa Tengah dan Timur serta Asia Tengah ditemukan memiliki tingkat kasus diabetes tipe 2 tertinggi terkait dengan diet.
BACA JUGA:Gawat, 184 Anak di Surabaya Menderita Diabetes Militus
Para peneliti mencatat bahwa kemungkinan besar karena data dari negara-negara termasuk Polandia dan Rusia, di mana diet dilaporkan memasukkan daging merah, daging olahan, dan kentang dalam jumlah tinggi.
“Dibiarkan tidak terkendali dan dengan insiden yang hanya diproyeksikan meningkat, diabetes tipe 2 akan terus berdampak pada kesehatan populasi, produktivitas ekonomi, kapasitas sistem perawatan kesehatan, dan mendorong ketidakadilan kesehatan di seluruh dunia,” penulis studi Meghan O’Hearn menjelaskan.
“Temuan ini dapat membantu menginformasikan prioritas nutrisi untuk dokter, pembuat kebijakan, dan pelaku sektor swasta karena mereka mendorong pilihan pola makan yang lebih sehat untuk mengatasi epidemi global ini.”