INDRAMAYU, DISWAY.ID -- Menurut sejumlah pihak ada beberapa kekeliruan dalam salat Idul Fitri yang dipimpin Panji Gumilang di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Salah satunya adalah jemaah perempuan yang berada di shaf paling depan.
Tak hanya itu, perempuan tersebut juga hanya berdiri ketika semua jemaahnya sujud kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Sang Ho Han, Calon Menantu Bupati Irna Narulita Asal Korea Selatan yang Mualaf Seorang Youtuber
Padahal sebelumnya, dari video yang beredar, jemaah perempuan itu sempat melakukan rukuk.
Kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar, soal jemaah laki-laki dan perempuan bercampur merupakan pemahaman Panji Gumilang sendiri.
Pendiri Ponpes Al-Zaytun itu memiliki pemikiran bahwa perempuan harus dimuliakan.
Menurut sejumlah sumber yang beredar, jemaah perempuan tersebut merupakan istri sang 'Syekh'.
Departemen Agama Indramayu hanya manggut alias menghargai pemahaman Panji Gumilang tersebut.
"Itu pemahaman dia. Dan kami menghargai pemahaman dan pola pikir beliau terkait memuliakan perempuan," ujar Aan Fathul Anwar.
Sehingga dalam kondisi sedang salat, Panji Gumilang mengaku ingin memuliakan jemaah perempuan itu dengan menempatkannya di shaf paling awal.
"Menurut mereka, 'Perempuan yang ada di samping saya itu perempuan yang sangat saya muliakan sekali. Apakah salah ketika saya memuliakan seorang perempuan?'," kata Aan menirukan omongan Panji Gumilang.
Hukum Jemaah Laki-laki dan Perempuan Bercampur saat Salat