Kim Yo Jong juga mengecam Presiden AS Joe Biden atas peringatannya bahwa agresi nuklir Korea Utara yang menghasilkan akhir rezim Kim.
Selain itu dirinya juga menggambarkan bahwa pemimpin Amerika terlalu salah perhitungan dan berani secara tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Ruben Onsu Sakit Sampai Transfusi Darah, Manajemen Ungkap Kondisi Terbarunya
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas di Gedung DPR/MPR Saat Demo Hari Buruh di Jakarta
Bahkan Kim Yo Jong mengatakan jika Joe Biden sudah pikun dan tidak mengerti atas tindakannya.
"Ketika kami menganggap bahwa ungkapan ini secara pribadi digunakan oleh presiden Amerika, musuh kami yang paling bermusuhan, itu mengancam retorika yang harus ia persiapkan untuk badai setelah badai yang terlalu besar,” kecam Kim Yo Jong.
Meskipun demikian, Kim Yo Jong tidak mengungkapkan dengan detil tindakan apa yang akan dilakukan oleh Korea Utara atas perjanjian Amerika dan Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol dan Biden minggu ini mengeluarkan apa yang berjudul Deklarasi Washington, memperkuat payung nuklir Amerika terhadap Korea Selatan.
BACA JUGA:Ada Demo Buruh, Begini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung DPR dan Istana Negara
Dalam perjanjian tersebut juga melibatkan ‘penyebaran aset strategis secara teratur’, termasuk kunjungan pelabuhan Korea Selatan.
Seorang pejabat di Washington menjelaskan salah satunya adalah pengerahan kapal selam balistik nuklir Amerika dalam beberapa decade seperti dilansir oleh Aljazeera.com
Akan tetapi pejabat tersebut juga mengungkapkan bahwa masih belum ada rencana untuk menempatkan senjata nuklir Amerika di Korea Selatan.