SOLO, DISWAY.ID-Sejumlah karyawan outsourcing Masjid Sheikh Zayed Solo keluhkan jumlah gaji yang mereka terima.
Pihak pengelola disebut tidak membayarkan gaji secara utuh sesuai kesepakatan kerja.
Salah seorang karyawan yang tidak ingin disebutkan identitasnya saat diwawancarai pada Selasa 2 Mei 2023 mengatakan, sesuai jadwal karyawan sudah mendapatkan gaji ke-3 mereka.
BACA JUGA:Seleksi Calon Imam Masjid Ditempatkan di Uni Emirat Arab Dibuka, Kemenag Beber Persyaratannya
Gaji tersebut mereka terima setiap tanggal 1 setiap bulannya. Namun, sejak pembayaran pertama jumlah gaji yang diterima sering tidak sesuai.
Dia menyebut bahwa karyawan Masjid Zayed tingkat terbawah digaji secara flat, yakni sebesar Rp 2.174.000 atau setara dengan UMR Kota Solo.
"Praktiknya pada awal penggajian itu kurang. Kekurangan tersebut udah lunas, tetapi prosesnya lama ada yang lima hari, setengah bulan dan sebagainya," ujarnya.
Pria paruh baya itu mengungkapkan bahwa pada 1 April 2023 banyak karyawan yang kaget, karena gaji yang mereka terima berkisar di angka Rp. 1,5-1,8 juta saja. Bahkan beberapa ada yang menerima Rp. 900.000.
"Hampir 99 persen, karyawan terima gaji kurang. Sekuriti juga," katanya.
Sementara itu Kepala Kemenag Surakarta Hidayat Maskur membenarkan adanya aduan masuk terkait masalah tersebut.
Dia menyebut bahwa permasalahan itu segera teratasi. Rencananya akan ada pertemuan dari pihak karyawan dan pengelola pada Senin 8 Mei 2023 nanti.
"Yang membayar itu bukan Kemenag tetapi dari Uni Emirat Arab. Kami fasilitasi dalam waktu singkat akan teratasi," jelasnya.
BACA JUGA:Masjid Sheikh Zayed Solo Akan Dikelola Profesional, jadi Contoh Tata Kelola di Indonesia