Mantap! Usaha Teaching Factory Cullinary SMK Pusat Keunggulan Bogasari Cetak Omset Rp 300 Juta

Kamis 04-05-2023,16:42 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

“Berkat ilmu dari Bogasari, mulai dari teknik pembuatan, tips pemasaran, bahkan seputar kemasan, makanya produksi kali ini meningkat hampir 2 kali lipat. Semoga kerja sama SMK PK ini terus berlanjut,” ungkap Ira Yulia yang juga menjadi koordinator tim pemasaran. 

Produksi ribuan toples kue kering SMKN 3 Sukabumi ini melibatkan 11 guru,  3 asisten dan 185 siswa kelas X jurusan tata boga. 

BACA JUGA:PKB Klaim Golkar Bakal Perkuat Pasangan Prabowo dan Cak Imin

Produksi berlangsung sejak tanggal 8 Maret sampai  12 April yang dibagi dalam 2 shift yakni jam 06:30-12:00 dan pukul 10:00-15:00. 

Untuk menghasilkan 3 ribu toples kue kering ini membutuhkan bahan baku sebanyak 23 sak (@25 kg) terigu Kunci Biru dan 3 sak terigu Segitiga Biru atau total 650 kg. 

Pembelinya pun beragam, mulai dari individu, perusahaan, instansi pemerintahan, alumnus SMKN 3, bahkan re-seller. 

Mereka ada yang berasal dari luar kota Sukabumi seperti Bogor, Depok, Cianjur, Bandung, hingga Jakarta. Pesanan terbanyak justru dari re-seller sebanyak 180 orang dengan jumlah total pesanan 2.340 toples. 

BACA JUGA:Yudo Andreawan, Si Perusuh Stasiun Mangarai, Alami Gangguan Jiwa, Bakal Dirawat di RSJ Grogol

Menanggapi hal itu, Anwar, selaku Vice President Human Resources (HR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari sangat mengapresiasi akan perkembangan keahlian sekaligus peningkatan usaha TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi sejak menjalin kerja sama SMK PK dengan Bogasari pada September 2022 lalu. 

Meningkatnya kapasitas produksi dan omset kue kering ini menjadi parameter keberhasilan pendampingan kurikulum pendidikan tata boga dari Bogasari kepada sekolah. 

Hal ini juga selaras dengan tema hari pendidikan nasional 2023 yakni "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". 

Sebagai perwakilan dari elemen industri, Bogasari berkomitmen terus ambil bagian dalam peningkatan pendidikan dengan konsep merdeka belajar, artinya para siswa SMKN misalnya, ilmu tidak hanya didapat di sekolah tapi juga dari dunia industri bahkan UKM. 

BACA JUGA:Pelaku yang Serang 2 Remaja di Palmerah Diringkus Polisi

Bukan hanya dibekali teori, tapi juga metode pembelajaran berdasarkan proyek atau kegiatan nyata (Project Based Learning). 

 “Jadi melalui usaha TEFA Cullinary ini para guru dan siswa belajar sekaligus berusaha. Disinilah peran yang ingin diambil Bogasari sebagai industri bahan pangan atau kuliner. Dengan demikian, tujuan dari kerja sama SMK PK ini tetap terjaga yakni mencetak lulusan SMK tata boga yang punya kompetensi lebih dan siap berusaha,” jelas Anwar.

Kerja sama program SMK PK Bogasari dengan SMKN 3 Sukabumi berlangsung 3 tahun. Ada banyak bentuk kegiatan yang digelar, mulai dari baker mengajar, kelas pelatihan digital marketing, kunjung industri, magang industri hingga menerjunkan para siswa dan guru belajar langsung di UKM

Kategori :