Angka Pengangguran Terbuka Lulusan SMK Lebih Tinggi Melebihi Jenjang SMA dan Diploma

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menekankan aspek penting dalam memperkuat pendidikan vokasi sehingga para lulusan bisa memperoleh pekerjaan.--Annisa Amalia Zahro
JAKARTA, DISWAY.ID - Angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan SMK di Indonesia masih tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024, TPT lulusan SMK mencapai angka 9,01 persen, turun 0,03 persen dari tahun sebelumnya, yakni 9,31 persen.
Sementara jika dilihat selama periode 2020-2024, penurunan terjadi sebesar 4,5 persen.
BACA JUGA:Unggul dan Terampil di Dunia Kerja, Mendiktisaintek Sebut Angka Pengangguran Lulusan Vokasi Turun
Namun demikian, angka ini masih lebih tinggi dibanding dengan lulusan SMA yang sebesar 7,05 persen atau lulusan diploma yang sebesar 4,83 persen, serta lulusan sarjana dengan TPT sebesar 5,25 persen.
Oleh karena itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menekankan aspek penting dalam memperkuat pendidikan vokasi sehingga para lulusan bisa memperoleh pekerjaan.
BACA JUGA:Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Tembus 6,21% Melebihi Rata-Rata Nasional
"Bagaimana agar para siswa di SMK itu tidak hanya lulus memiliki ijazah saja, tapi juga dimungkinkan mereka memiliki berbagai sertifikat profesi, sertifikat yang menunjukkan kompetensi mereka pada bidang-bidang keahlian tertentu," kata Mu'ti pada sambutan Gelar Karya 2024 di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, 17 Desember 2024.
Ia menegaskan pentingnya kemitraan vokasi tidak hanya dengan industri-industri besar, tetapi juga bisa dengan industri kecil bahkan juga dengan lembaga-lembaga kursus dan kembaga-lembaha pelatihan.
BACA JUGA:Angka Pengangguran didominasi Lulusan SMK, Pengamat Ungkap Penyebabnya
"Mereka mengambil misalnya program keahlian tata boga, bisa berpraktik di restoran-restoran, bisa juga berpraktik di cafe yang dengan itu mereka punya certified, apakah menjadi barista atau menjadi chef dan berbagai macam keahlian yang lainnya," tuturnya.
Hal ini, lanjutnya, kemitraan strategis penting untuk terus dilakukan antara Kemendikdasmen dengan lembaga-lembaga kursus dan pelatihan dan berbagai macam pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) pada masa-masa yang akan datang.
"Kemitraan strategis itu menjadi bagian penting agar setiap anak bangsa, sekali lagi, berkesempatan untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: