Walaupun sudah diundur, cuaca panas tetap menyengat dan menyulitkan para atlet untuk mengukir catatan waktu terbaik.
Bahkan beberapa atlet terkapar dan tidak bisa menyelesaikan lomba.
Atlet Indonesia Hendro Yap pun langsung ambruk begitu melewati pita finis dan harus dipapah oleh para official Indonesia.
BACA JUGA:Cara Mengurus Paspor, Bisa Daftar Melalui Online
“Panasnya luar biasa. Ini paling panas selama saya ikut SEA Games. SEA Games SEA Games sebelumnya tidak separah ini,” kata Hendro.
Akibat pengunduran jadwal tersebut, lomba selesai saat matahari tenggelam dan upacara pengalungan medali pun harus dilakukan saat langit sudah gelap.
“Sama sekali tidak ada masalah dengan memakai lampu mobil. Karena ini kan darurat situasi dan kondisinya.
"Kami justru mengapresiasi karena panitia sigap mengatasi persoalan penerangan ini dan yang terpenting Merah Putih tetap berkibar dan Indonesia Raya tetap berkumandang,” kata Mustara Musa, manajer kontingen atletik Indonesia untuk SEA Games 2023.
BACA JUGA:Rekomendasi Merek Tote Bag Kuliah Awet dan Murah, Harga di Bawah 100 Ribu!
Hal itu menjadi viral dan mendapat berbagai kritikan oleh netizen.
Bahkan tak sedikit yang menyebut proses pengalungan itu seperti turnamen tingkat desa.
“Ini kyak acara 17 agustusan dikampung saya,” tulis akun @nadyanaomi567
“Pertama kali jadi tuan rumah, tapi ya gak segitunya juga. Masa gak ada persiapan sama sekali, sekedar lampu, kalah sama acara RT di tempat kita,” kata akun @vincent_calysta.
BACA JUGA:Busnya Terguling di Guci, Bos Duta Wisata Sentil Sikap Rian Mahendra Soal Kronologi Kecelakaan
“Itu bukan sea games, tapi slang tahun,” tulis akun @b198boss sambil memberikan emoji tertawa,
Minimnya kesiapan penyelenggara SEA Games 20023 Kamboja, tampak sejak seremonial saat bendera Indonesia dibawa terbalik hingga bangku duduk untuk peserta SEA Games hanya menggunakan tempat duduk plastik.*