Petugas penegak hukum mengatakan penyidik telah menggeledah motel dekat persimpangan tempat Garcia menginap.
BACA JUGA:Busnya Terguling di Guci, Bos Duta Wisata Sentil Sikap Rian Mahendra Soal Kronologi Kecelakaan
Petugas itu mengatakan, polisi juga menemukan beberapa senjata di lokasi tempat Garcia ditembak, termasuk senapan laras panjang AR-15 dan sebuah pistol.
Dua penegak hukum mengatakan, investigator juga menggeledah rumah yang memiliki hubungan dengan tersangka. Dua petugas itu menolak disebutkan namanya karena penyelidikan masih berlangsung.
Sedikitnya delapan orang tewas dan tujuh orang lainnya terluka akibat insiden penembakan terbaru yang mengguncang AS itu.
Menurut keterangan saksi mata dan petugas penindak pertama, anak-anak termasuk di antara para korban.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pelaku menggunakan senapan AR-15 dan mengenakan perlengkapan taktis saat melakukan aksinya.
BACA JUGA:Pengacara Lukas Enembe Jadi Tersangka Perintangan Penyidikan KPK
Dalam video yang beredar secara online, pelaku sempat terlihat keluar dari sebuah mobil di tempat parkir mal, sebelum kemudian beraksi menembaki orang-orang yang berjalan di dekatnya.
Otoritas AS hingga kini masih belum mengungkapkan rincian detail penyelidikan mereka. Namun, media-media AS dalam laporannya menyebut bahwa petugas saat ini tengah menyelidiki kemungkinan motif ekstremis di balik insiden penembakan itu.
Seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada The Associated Press (AP) bahwa agen-agen federal AS saat ini tengah menyelidiki akun-akun media sosial yang diduga digunakan oleh pelaku, begitu pula dengan postingan-postingan yang menunjukkan minat pada supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
Menurut laporan AP, pelaku memiliki tato bertuliskan "RWDS” di dadanya, yang merupakan singkatan dari "Right Wing Death Squad” atau Pasukan Kematian Sayap Kanan, sebuah frasa yang populer di kalangan ekstremis sayap kanan dan komunitas supremasi kulit putih.
BACA JUGA:Iwan Bule Gantikan Posisi Sandiaga Uno di Partai Gerindra, Kagumi Prabowo: Tidak Pantang Menyerah
Penegak hukum federal AS saat ini sedang menyelidiki apakah pelaku pembunuhan delapan orang di pusat perbelanjaan di Dallas tertarik dengan ideologi supremasi kulit putih.
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menjadi motif pembunuhan massal tersebut.
Analis mengungkapkan, pihaknya telah melihat lambang RWDS selama sekitar lima tahun sering kali pada ekstremis sayap kanan yang kejam.